Khobits Dan Thoyyib (38)
Mungkin kita pernah mendengar orang berkata “ Aku memang
manusia hina, orang kotor, makhluq tak berguna, lapendos (laki-laki penuh dosa)
dan lainnya. Ini adalah kalimat yang mencela diri sendiri. Islam melarang hal
ini :
عن عائشة رضي الله عنها عن
النبيّ صلى الله عليه وسلم ، قال : لاَ يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ : خَبُثَتْ نَفْسي ،
وَلكِنْ لِيَقُلْ : لَقِسَتْ نَفْسي متفق عليه .
Dari Aisyah rodliyallohu anha dari nabi shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Jangan sekali-kali seorang diantara kalian berkata “
Khobutsat nafsi (diriku adalah kotor) “ tetapi katakanlah “ Laqisat nafsi “
(maknanya sama akan tetapi lebih halus)
[muttafaq alaih]
Kenapa kalimat seperti ini dilarang ? Karena muslim adalah
makhluq mulia di sisi Alloh. Demikianlah yang dituturkan oleh Syaikh Salim Ied
alhilali. Alangkah lebih baik manakala kita banyak melakukan dosa, keluar dari
lesan kita kalimat istighfar yang dianjurkan oleh Alloh dalam surat ali imron :
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً
أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ
وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا
وَهُمْ يَعْلَمُونَ أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ
مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ
135. Dan (juga)
orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka
tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui.
136. Mereka itu
balasannya ialah ampunan dari Ruhan mereka dan jannat yang di dalamnya mengalir
sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah sebaik-baik pahala
orang-orang yang beramal.
Walhasil mencela diri, disamping dilarang, juga tidak
mendatangkan manfaat. Maka dari itu jangan lakukan.
Maroji’ :
Bahjatun Nadzirin Syarh Riyadlush Sholihin, Syaikh Salim Ied
Alhilali 3/201