Alqolbu (25)
Sungguh celaka bila ada manusia yang
memilikinya. Kebenaran di depan mata tidak membuat hatinya tergerak untuk
mengikuti kebenaran itu. Siapa pemilik hati ini ?
Orang-orang musyrik :
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ
رَسُولٍ وَلَا نَبِيٍّ إِلَّا إِذَا تَمَنَّى أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي
أُمْنِيَّتِهِ فَيَنْسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ
اللَّهُ آَيَاتِهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
لِيَجْعَلَ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ فِتْنَةً لِلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ
مَرَضٌ وَالْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ
52. dan Kami tidak mengutus sebelum
kamu seorang Rasulpun dan tidak (pula) seorang Nabi, melainkan apabila ia
mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan
itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah
menguatkan ayat-ayat- nya. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana,
53. agar Dia menjadikan apa yang
dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam
hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. dan Sesungguhnya orang-orang yang
zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat, [alhajj : 52-53]
Ayat di atas bercerita tentang sikap
kaum msuyrikin terhadap dakwah para nabi. Penulis tafsir jalalain berkata
والقاسية قُلُوبُهُمْ أي المشركين عن قبول الحق
Yang dimaksud walqosiyatu qulubuhum
(hati mereka yang keras) : adalah orang-orang musyrik yang menolak alhaq
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَى أُمَمٍ
مِنْ قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُمْ بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ
يَتَضَرَّعُونَ فَلَوْلَا إِذْ جَاءَهُمْ
بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَكِنْ قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ
مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ فَلَمَّا نَسُوا
مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا
فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
42. dan Sesungguhnya Kami telah
mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa
mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon
(kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.
43. Maka mengapa mereka tidak memohon
(kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada
mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun Menampakkan
kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.
44. Maka tatkala mereka melupakan
peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua
pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan
apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan
sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa [al an’am : 42-44]
أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ
لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ
قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ أُولَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Maka Apakah orang-orang yang
dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya
dari Robnya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang
besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. mereka
itu dalam kesesatan yang nyata [azzumar
: 22]
Orang yahudi
Ayat-ayat di bawah ini bercerita
bagaimana kerasnya hati kaum yahudi :
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ
لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ
مَوَاضِعِهِ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى
خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ إِنَّ
اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(tetapi) karena mereka melanggar
janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu.
mereka suka merobah Perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka
(sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan
dengannya, dan kamu (Muhammad) Senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka
kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), Maka maafkanlah mereka
dan biarkan mereka, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat
baik [almaidah : 13]
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آَمَنُوا
أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا
يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ
الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
Belumkah datang waktunya bagi
orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada
kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti
orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al kitab kepadanya, kemudian
berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan
kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik [alhadid : 16]
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ
ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ
لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْأَنْهَارُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ
فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ
وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Kemudian setelah itu hatimu menjadi
keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu
sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh
ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh
ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. dan Allah sekali-sekali
tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan [albaqoroh : 74]
Bagaimana hati bisa menjadi keras ?
Riwayat-riwayat di bawah ini
memberikan kita jawabannya :
عن ابن عمر رضي الله عنهما
قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لا تكثروا الكلام بغير ذكر الله ، فإن
كثرة الكلام بغير ذكر الله قسوة للقلب ، وإن أبعد الناس من الله القاسي
Dari Ibnu Umar rodliyallohu anhuma :
Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Janganlah banyak bicara tanpa
berdzikir kepada Alloh karena banyak bicara tanpa berdzikir kepada Alloh akan
menyebabkan hati menjadi keras dan sungguh orang yang paling jauh dari Alloh
adalah orang yang hatinya keras [HR
Tirmidzi dan Baihaqi]
عن أبي الجلد رضي الله عنه
، أن عيسى عليه السلام أوصى إلى الحواريين : أن لا تكثروا الكلام بغير ذكر الله
فتقسو قلوبكم ، وأن القاسي قلبه بعيد من الله ولكن لا يعلم .
Dari Abu Jild rodliyallohu anhu :
Bahwa Isa alaihissalam memberi wasiat kepada kaum hawari : Janganlah kalian
banyak bicara tanpa dzikir kepada Alloh karena akan membuat hati kalian keras.
Orang yang hatinya keras akan jauh dari Alloh tanpa ia ketahui [HR Ahmad]
عن عائشة رضي الله عنها عن النبي صلى
الله عليه وسلم قال : يورث القسوة في القلب ثلاث خصال : حب الطعام ، وحب النوم ،
وحب الراحة
Dari Aisyah rodliyallohu anha dari
nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : Yang membuat hati keras ada tiga :
Suka tidur, suka makan dan suka santai
[HR Ibnu Mardawaih]
Maroji’ :
Aljalalain (maktabah syamilah) hal
338