Alqolbu (16)
Dalam sebuah hadits qudsi Alloh berfirman :
يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ
أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ
رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئاً . يَا عِبَادِي
لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى
أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئاً
Wahai hambaku seandainya sejak orang pertama di antara kalian
sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam
keadaan paling bertakwa di antara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah
kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama di
antara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin di antara
kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka di antara kalian, niscaya
hal itu mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga
[HR Muslim]
Firman di atas menunjukkan kepada kita bahwa Alloh tidak
pernah diuntungkan atas ketaqwaan hambaNya sebagaimana Alloh tidak akan
dirugikan akan kekufuran seluruh hambaNya.
Ibnu Rojab Hanbali mengomentari riwayat di atas dengan
mengatakan :
هو إشارةٌ إلى أنَّ مُلكه لا يزيدُ بطاعة الخلق ،
ولو كانوا كلُّهم بررةً أتقياءَ ، قلوبُهم على قلب أتقى رجلٍ منهم ، ولا يَنْقُصُ
مُلكُهُ بمعصية العاصين ، ولو كان الجنُّ والإنسُ كلُّهم عصاةً فجرةً قلوبُهم على
قلبِ أفجرِ رجلٍ منهم ، فإنَّه سبحانه الغنيُّ بذاته عمَّن سواه ، وله الكمالُ
المطلق في ذاته وصفاته وأفعاله ، فَمُلكُهُ ملكٌ كاملٌ لا نقص فيه بوجه من الوجوه
على أيِّ وجهٍ كان
Itu sebagai isyarat bahwa kekuasaan Alloh tidak akan
bertambah karena ketaatan makhluq meski mereka semua dalam keadaan bersih lagi
taqwa dimana hati mereka dalam keadaan manusia paling bertaqwa diantara mereka.
Demikian juga kerajaan Alloh tidak akan berkurang dengan maksiat dari
orang-orang jahat. Meski jin dan manusia seluruhnya dalam keadaan membangkang
dan jahat dimana hati mereka dalam keadaan paling jahat. Itu dikarenakan Alloh
Maha Kaya (tidak membutuhkan) dzatNya kepada selainNya. Alloh memiliki
Kesempurnaan mutlaq baik dzat, shifat dan perbuatanNya. KekuasaanNya adalah
sempurna tidak cacat dari segi dan arah manapun.
Maroji’ :
Jami’ul Ulum Walhikam, Al Imam Alhafidz Zainuddin Abul Faroj
Abdurrohman bin Syihabuddin Albaghdadi hal 409