Alqolbu (17)
Di saat galau, tentu kita butuh
pelarian. Ada yang keluar rumah mencari hiburan, membuat status di media
sosial, menenggak minuman keras dan lainnya. Tentu seorang mukmin tidak akan
melakukannya. Itu karena Alloh telah memberinya solusi, yaitu dzikir :
الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ
قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan
hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram
[arro’du : 28]
Penulis tafsir fathul qodir berkata :
وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ
الله أي : تسكن وتستأنس بذكر الله سبحانه بألسنتهم ، كتلاوة القرآن ، والتسبيح ،
والتحميد ، والتكبير ، والتوحيد ، أو بسماع ذلك من غيرهم ، وقد سمي سبحانه القرآن
ذكراً قال : وهذا ذِكْرٌ مُّبَارَكٌ أنزلناه الأنبياء : 50 ، وقال : إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذكر الحجر : 9
Tenang hati mereka dengan berdzikir
kepada Alloh, maknanya : Tenang dan tentram dengan berdzikir lewat lesan
seperti : Membaca alquran, tasbih, tahmid, takbir, tahlil atau mendengar bacaan
itu dari orang lain. Alloh Subhaanahu menyebut alquran dengan dzikir
sebagaimana firmanNya : Dan Al Quran ini adalah suatu kitab (peringatan) yang
mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka Mengapakah kamu
mengingkarinya? [al anbiya : 50]
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya [alhijr : 9]
Berdasar keterangan ini, maka
disimpulkan bahwa ada dua cara berdzikir kepada Alloh, yaitu membaca alquran
atau menyimak bacaan orang lain. Boleh jadi makna menyimak bacaan alquran lebih
luas. Didatanginya majlis ta’lim. Di sana kita bisa mendengar alquran dibaca
dan dijelaskan tafsirnya
Maroji’ :
Fathul qodir (maktabah syamilah) hal
252