Alqolbu (8)
Mudah berubah itulah karakter hati.
Terkadang bersemangat untuk melakukan kebaikan, di lain waktu lesu dan tidak
bergairah. Ada saatnya sholat begitu khusyu dan nikmat, di sholat berikut semua
ketenangan itu hilang. Dengan sekali godaan, begitu mudahnya seorang mukmin
yang taat hilang kendali hingga terjerumus ke dalam maksiat. Sementara seorang
penjahat, tiba-tiba saja tersentuh hatinya ketika melihat satu peristiwa di
hadapannya.
Itulah hati. Iman bisa bertambah dan
berkurang dalam sekejap. Si kafir yang memiliki kebencian kepada islam,
akhirnya bersyahadat. Sebaliknya betapa banyak mukmin yang melepaskan ikatan
imannya. Tentang kondisi ini, nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda :
عن المقداد : سمعت رسول الله صلى الله
عليه وسلم يقول : لقلب ابن آدم أشد انقلاباً من القدر إذ اجتمع غلياناً
Dari Almiqdad : Aku mendengar
rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Sungguh hati anak Adam lebih
mudah terbolak-balik daripada air mendidih di panci [HR Ahmad]
عن أبي موسى الأشعري قال :
إنما سمي القلب قلبا ؛ لتقلبه ، وإنما مثل
القلب مثل ريشة بفلاة من الأرض
Dari Abu Musa Al Asy’ari berkata :
Sesungguhnya hati disebut alqolbu karena terbolak-baliknya dan sesungguhnya
perumpamaan hati, ibarat kapas yang berada di padang pasir (terus bergerak tak
tentu arah, sesuai angin yang menerbangkannya)