Yang Dilihat Hati, Bukan Jasmani




Alqolbu (10)
Ini adalah kaedah yang di sampaikan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam :

عنْ أبي هريرةَ رضي الله عنه قَالَ  قَالَ رَسُولُ الله  صلى الله عليه وسلم  إنَّ الله لا ينْظُرُ إِلى أجْسَامِكُمْ  ولا إِلى صُوَرِكمْ  وَلَكن ينْظُرُ إلى قُلُوبِكمْ وأعمالكم
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya Alloh tidak melihat kepada tubuh kalian dan bukan pula paras kalian, akan tetapi yang Alloh lihat adalah hati dan amal kalian  [HR Muslim]

Seandainya faktor tubuh dijadikan ukuran, tentu : Abdulloh bin Mas’ud (pincang kaki), Abdulloh bin Umi Maktum (buta mata), Bilal (berkulit hitam), Ummu Mihjan (hidup sebatang kara, berkulit hitam dan berpenyakit ayan), mereka adalah manusia-manusia hina. Ketika hati mereka dipenuhi oleh iman, maka derajat mereka mulia menyingkirkan : Abu Lahab dan Ummu Jamil (pasangan suami istri yang berparas ganteng dan cantik) atau Abu Jahal tokoh yang ditakuti di kota Mekah.

Dalam hadits lain, nabi shollallohu alaihi wasallam mengingatkan bahwa nasab bukan factor yang mengangkat derajat, melainkan amal sholih itulah yang diperhitungkan Alloh :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :  مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كاَنَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ. وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَأَ فِي عَمَلِهِ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa  yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya  [HR Muslim]