Birrul Walidain (11)
Ini bagian dari birrul walidain. Bisa saja seorang anak
menginfaqkan hartanya untuk pembangunan masjid, selanjutnya memohon kepada
Alloh agar pahala dari apa yang ia lakukan, Alloh berikan kepada orang tuanya.
Perbuatan ini berdasar pada sebuah hadits :
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَجُلاً
أَتَى اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ ! إِنَّ أُمِّي
اُفْتُلِتَتْ نَفْسُهَا وَلَمْ تُوصِ , وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ
, أَفَلَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا ? قَالَ : نَعَمْ
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa ada seorang laki-laki
menghadap Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan berkata : Wahai
Rasulullah, ibuku meninggal secara mendadak dan ia belum berwasiat. Aku kira,
bila ia sempat berbicara ia akan bersedekah. Apakah ia mendapat pahala jika aku
bersedekah untuknya? Beliau bersabda : " Ya " [Muttafaq Alaihi]
Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam berkata : Bershodaqoh
atas nama mayit diperbolehkan dan pahalanya akan sampai ke mayit. Ini tidak
bertentangan dengan firman Alloh :
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa
yang telah diusahakannya [annajm : 39]
Hadits di atas juga menerangkan tentang keutamaan birrul
walidain dan diantara bentuk bakti kepada orang tua setelah keduanya meninggal
adalah mendoakan keduanya, bershodaqoh atas nama keduanya dan melakukan amal
sholih selanjutnya menghadiahkan pahala untuk keduanya
Maroji’ :
Taudhihul Ahkam, Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam 3/473