Birrul Walidain (13)
Ini adalah salah satu cara menunaikan birrul walidain
berdasar dua riwayat di bawah ini :
عن ابن عمر رضي الله عنهما
، قَالَ : كَانَتْ تَحْتِي امْرَأةٌ ، وَكُنْتُ أحِبُّهَا ، وَكَانَ عُمَرُ
يَكْرَهُهَا فَقَالَ لي : طَلِّقْهَا ، فَأبَيْتُ ، فَأتَى عُمَرُ رضي الله عنه
النَّبيّ صلى الله عليه وسلم ، فَذَكَرَ ذلِكَ لَهُ ، فَقَالَ النَّبيّ صلى الله عليه
وسلم: طَلِّقْهَا
Dari Ibnu Umar rodliyallohu anhuma, berkata : Aku mempunyai
istri dan aku mencintainya, sementara Umar (bapakku) membencinya. Umar berkata
: Ceraikan istrimu ! Aku enggan melakukannya. Umar rodliyallohu anhu datang
menghadap nabi shollallohu alaihi wasallam lalu menceritakan masalah itu. Nabi
shollallohu alaihi wasallam bersabda : Ceraikan dia [HR Abu Daud dan Tirmidzi]
عن أَبي الدرداءِ رضي الله
عنه: أن رجلاً أتاه ، قَالَ : إنّ لي امرأةً وإنّ أُمِّي تَأمُرُنِي بِطَلاقِهَا ؟
فَقَالَ : سَمِعْتُ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم ، يقول : الوَالِدُ أوْسَطُ
أبْوَابِ الجَنَّةِ ، فَإنْ شِئْتَ ، فَأضِعْ ذلِكَ البَابَ ، أَو احْفَظْهُ
Dari Abu Darda rodliyallohu anhu : Bahwa seorang laki-laki
datang menemuinya. Ia berkata : Sesungguhnya aku mempunyai istri, sementara
ibuku menyuruhku untuk menceraikannya. Abu Darda berkata : Aku mendengar
rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Orang tua adalah pintu
aljannah di bagian tengah. Jika engkau mau maka abaikan pintu itu atau jagalah [HR Tirmidzi]
Kendati demikian, hadits di atas tidak bisa diamalkan begitu
saja. Kenapa ? Karena harus mempertimbangkan kwalitas orang tua. Bila ibu atau
bapak tidak memiliki ilmu din yang cukup, maka tidak ada hak baginya untuk
memerintahkan anaknya untuk berpisah dari pasangannya.
Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin menuturkan bahwa seorang
laki-laki datang mengahadap Imam Ahmad Bin Hambal seraya berkata : Sesungguhnya
bapakku berkata : Ceraikan istrimu ! sementara aku mencintainya, apakah aku
harus melakukannya ? Imam Ahmad berkata : Jangan ceraikan dia. Lelaki itu
berkata : Bukankah nabi shollallohu alaihi wasallam memerintahkan Ibnu Umar
untuk menceraikan istrinya ketika Umar
menyuruhnya ? Imam Ahmad berkata : Apakah bapakmu seperti Umar ?
Ini menunjukkan bahwa faktor kwalitas ilmu dan amal sangat
mempengaruhi bagi diterapkannya hadist di atas.
Maroji’ :
Syarh Riyadlush Shilihin, Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin
1/702