Kenapa Kita Membutuhkan Mati ?




Kematian adalah peristiwa menakutkan bagi yang mengalaminya dan menyedihkan bagi keluarga yang ditinggalkan. Ketika ia adalah bagian dari taqdir Alloh, tentu ada kebaikan di dalamnya. Apa manfaat kematian bagi manusia ? :

1.      Kebaikan bagi orang yang masih hidup
Apa jadinya bila kita punya kakek yang berumur 200 tahun sementara ia belum meninggal ? Tentu akan merepotkan cucu dan cicitnya. Dalam usia seperti itu manusia tentu sudah tidak berdaya. Hidupnya selalu bergantung pada orang yang sehat. Waktu dihabiskan di atas tempat tidur. Makan harus disuapi, mandi dan buang hajat harus dilayani dan kesibukan lainnya yang membuat beban bagi keluarganya.
Demi maslahat bagi semua, tentu kematian adalah sarana sangat baik yang Alloh berikan kepada hambaNya.

2.      Sarana balasan bagi kejahatan yang belum terselesaikan di dunia
Pernahkah kita disakiti ? Diambil harta dan hak-hak kita ? Di sisi lain kita tidak mampu untuk membela diri. Bukankah kaum muslimin yang ditertawakan orang kafir di dunia, akan diberi kesempatan oleh Alloh untuk mentertawakan mereka pada hari kiamat ? :
فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ
Maka pada hari ini (kiamat), orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir [almuthoffifin : 34]

3.      Waktu istirahat bagi mukmin
Yaitu istirahat dari lelahnya menghambakan diri kepada Alloh dan beban penderitaan selama hidup di dunia :
عَنْ أَبِى قَتَادَةَ بْنِ رِبْعِىٍّ الأَنْصَارِىِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مُرَّ عَلَيْهِ بِجِنَازَةٍ فَقَالَ مُسْتَرِيحٌ ، وَمُسْتَرَاحٌ مِنْهُ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْمُسْتَرِيحُ وَالْمُسْتَرَاحُ مِنْهُ قَالَ الْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ يَسْتَرِيحُ مِنْ نَصَبِ الدُّنْيَا وَأَذَاهَا إِلَى رَحْمَةِ اللَّهِ ، وَالْعَبْدُ الْفَاجِرُ يَسْتَرِيحُ مِنْهُ الْعِبَادُ وَالْبِلاَدُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ
Dari Abu Qotadah ibn Rib’iy Al anshori : Bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam dilewati jenazah, beliau bersabda : Mustarih (orang yang istirahat) dan mustaroh minhu (orang yang diistirahatkan darinya). Mereka bertanya : Ya rosululloh, apa yang dimaksud dengan mustarih dan mustaroh minhu ? Beliau bersabda : Seorang hamba mukmin dengan kematiannya akan istirahat dari lelah dan penderitaannya di dunia menuju rahmat Alloh. Adapun hamba yang fajir (banyak berbuat dosa) dengan kematiannya para hamba Alloh, negeri, pohon dan binatang akan istirahat dari kejahatannya [HR Bukhori, Muslim dan Ahmad]

Pada riwayat lain, disebutkan bahwa malaikat munkar nakir setelah mendengar jawaban orang sholih maka akan berkata kepada si mayit :
نَمْ صَالِحًا
Tidurlah dengan tenang  [HR Bukhori]

4.      Tempat menikmati pahala atas semua amal kebajikan
Sholat yang kita tegakkan, zakat yang ditunaikan, jihad yang dilakukan, majlis ta’lim yang selalu kita hadiri, lidah yang selalu basah oleh dzikir, mata yang lelah karena membaca alquran dan ibadah lainnya, tentu balasan dari Alloh kita harapkan. Tidak ada tempat balasan bagi semua kebajikan itu melainkan sesudah kematian

Ala kulli hal, kematian dalah baik dan selalu dibutuhkan manusia