Makalah 2 Tabligh Akbar Karawang
B. Bagaimana mewujudkan generasi
idaman ?
(1) Mendapat didikan tauhid sejak kecil
Ibrohim dan Yaqub pernah memberi
wasiat berharga kepada anak-anaknya tentang kedudukan islam sebagai din yang
harus dipegang hingga ajal menjemput :
وَوَصَّى بِهَا
إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ
الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Ibrohim berwasiat kepada
anak-anaknya, demikian juga Yaqub “ Wahai anak-anaku, sesungguhnya Alloh telah
memilihkan din ini untuk kalian, maka jangan sekali-kali kalian mati kecuali
dalam keadaan muslim [albaqoroh : 132]
Pada saat menjelang wafat, Yaqub
memberi pertanyaan yang mengandung pesan tauhid :
أَمْ كُنْتُمْ
شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ
مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آَبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Apakah kalian hadir saat Yaqub
kedatangan tanda-tanda kematian, ketika ia berkata kepada anak-anaknya “ Apa
yang kalian ibadahi sepeninggalanku ? “ Mereka menjawab : Kami akan tetap
beribadah kepada ilahmu dan ilah bapak-bapakmu Ibrohim, Ismail dan Ishaq yaitu
ilah yang satu dan kami patuh kepadaNya[albaqoroh : 133]
Demikian juga Luqman yang memberi
banyak pelajaran kepada anaknya. Ternyata pelajaran pertama adalah tentang
tauhid :
وَإِذْ قَالَ
لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ
الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Ketika Luqman berkata kepada
puteranya “ Wahai puteraku, jangan berbuat syirik kepada Alloh. Sesungguhnya
syirik adalah kedzoliman yang besar [luqman : 13]
(2) Mengenalkan halal haram sejak
usia dini
Sebuah riwayat menyebutkan :
عن أَبي هريرة رضي
الله عنه ، قَالَ : أخذ الحسن بن علي رضي الله عنهما تَمْرَةً مِنْ تَمْر
الصَّدَقَةِ فَجَعَلَهَا في فِيهِ ، فَقَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: كَخْ
كَخْ إرْمِ بِهَا ، أمَا عَلِمْتَ أنَّا لا نَأكُلُ الصَّدَقَةَ !؟
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu
berkata : Hasan Bin Ali rodliyallohu anhuma mengambil korma dari zakat lalu
memasukkannya ke mulutnya. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
Kakh, kakh ! buanglah korma itu ! Apakah engkau tidak tahu bahwa kita tidak
boleh memakan zakat [muttafaq alaih]
Hadits di atas memberi faedah bahwa
meski Hasan bukan mukallaf karena masih kecil, sudah ditanamkan status harta
zakat yang haram bagi keluarga rosululloh shollallohu alaihi wasallam.
(3) Terdidik beribadah, baik yang
ibadah wajib maupun sunnah
Meski tahajud itu bernilai sunnah
(bila ditinggalkan tidak berdosa), rosululloh shollallohu alaihi wasallam
memberi perhatian bagi anak dan menantunya sebagaimana yang dituturkan oleh Ali
bin Abi Tholib :
عَنْ عَلِىٍّ رضى
الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم طَرَقَهُ وَفَاطِمَةَ بِنْتَ
النَّبِىِّ عَلَيْهِ السَّلاَمُ لَيْلَةً فَقَالَ أَلاَ تُصَلِّيَانِ. فَقُلْتُ
يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَنْفُسُنَا بِيَدِ اللَّهِ ، فَإِذَا شَاءَ أَنْ
يَبْعَثَنَا بَعَثَنَا . فَانْصَرَفَ حِينَ قُلْنَا ذَلِكَ وَلَمْ يَرْجِعْ
إِلَىَّ شَيْئًا ثُمَّ سَمِعْتُهُ وَهْوَ مُوَلٍّ يَضْرِبُ فَخِذَهُ وَهْوَ
يَقُولُ وَكَانَ الإِنْسَانُ أَكْثَرَ شَىْءٍ جَدَلاً
Dari Ali Bin Abu Tholib, bahwasanya
rosululloh shollallohu alaihi wasallam membangunkan dirinya dan Fatimah Binti
nabi shollallohu alaihi wasallam pada suatu malam seraya bersabda “ Sudahkah
kalian berdua menunaikan sholat tahajud ? “ Aku berkata : Ya rosululloh,
sesungguhnya jiwa kami di tangan Alloh, bila Dia berkehendak untuk
membangkitkan kami tentu Dia akan membangkitkan kami. Beliau pergi ketika
mengatakan demikian dan tidak mengulangi sedikitpun kalimatnya. Kemudian aku
mendengar saat beliau berpaling sambil memukul paha, beliau bersabda “ Dan
manusia adalah yang paling banyak
membantah [HR Bukhori Muslim]