Kepada Pak Hakim Dan Pak Jaksa (5)
Salah satu institusi yang sulit dibersihkan dari unsur sogok
menyogok adalah pengadilan. Ini tentu harus menjadi bahan pertimbangan bagi
orang yang hendak memasuki dunia ini. Nabi shollallohu alaihi wasallam
mengingatkan :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه
قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم اَلرَّاشِيَ
وَالْمُرْتَشِيَ فِي اَلْحُكْمِ
Abu Hurairah
Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melaknat
penyuap dan penerima suap dalam masalah hukum. Riwayat Ahmad dan Imam Empat.
Hadits hasan menurut Tirmidzi dan shahih menurut Ibnu Hibban.
Apa definisi risywah
(sogok menyogok, suap meyuap) ? Penulis tuhfatul ahwadzi berkata :
الرِّشْوَةُ مَا
يُعْطَى لِإِبْطَالِ حَقٍّ أَوْ لِإِحْقَاقِ بَاطِلٍ
Suap adalah apa saja
yang diberikan (dari satu pihak kepada pihak lain) untuk membatalkan kebenran
dan menetapkankebatilan
Jangankan risywah yang
menjungkir balikkan alhaq dengan kebatilan, memberi hadiah kepada hakim karena telah
memberi keputusan yang benar juga diharamkan dalam islam :
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رضي الله عنه
عَنِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَال مَنْ شَفَعَ
لِأَخِيهِ شَفَاعَةً, فَأَهْدَى لَهُ هَدِيَّةً, فَقَبِلَهَا, فَقَدْ أَتَى بَابًا
عَظِيماً مِنْ أَبْوَابِ اَلرِّبَا
Dari Abu Umamah
Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Barangsiapa
memberi syafa'at (menjadi perantara untuk suatu kebaikan) kepada saudaranya,
lalu ia diberi hadiah dan diterimanya, maka ia telah mendatangi sebuah pintu
besar dari pintu-pintu riba [HR Ahmad
dan Abu Dawud]
Maroji’ :
Tuhfatul ahwadzi 3/457