Tergesa-gesa (12)
Pada suatu hari, seorang laki-laki mengalami kekecewaan yang
amat sangat ketika mendapati anaknya yang baru lahir berkulit hitam. Dirinya
berkulit putih seperti istrinya. Ia heran, kenapa kulit bayi berlainan dengan
kulit orang tuanya.
Hampir saja ia menuduh istrinya telah melakukan
perselingkuhan. Hanya saja, ia masih merasa memiliki panutan yang bisa dimintai
pendapatnya, yaitu rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Sebuah dialog
menarik dituturkan oleh Abu Huroriroh :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه
أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ! إِنَّ اِمْرَأَتِي وَلَدَتْ غُلَامًا
أَسْوَدَ? قَالَ: هَلْ لَكَ مِنْ إِبِلٍ? قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: فَمَا
أَلْوَانُهَا? قَالَ: حُمْرٌ. قَالَ: هَلْ فِيهَا مَنْ أَوْرَقَ?, قَالَ: نَعَمْ
قَالَ: فَأَنَّى ذَلِكَ?, قَالَ: لَعَلَّهُ نَزَعَهُ عِرْقٌ. قَالَ: فَلَعَلَّ
اِبْنَكَ هَذَا نَزَعَهُ عِرْقٌ
Dari Abu Hurairah
Radliyallaahu 'anhu bahwa ada seseorang berkata : Wahai Rasulullah, istriku
telah melahirkan seorang anak yang hitam. Beliau bersabda : Apakah engkau mempunyai
unta ?. Ia menjawab : Ya. Beliau bertanya : Apakah warnanya ? Ia menjawab :
Kemerahan. Beliau bertanya : Adakah yang berwarna abu-abu ? Ia menjawab : Ya.
Beliau bertanya : Dari mana bisa begitu ? Ia menjawab : Mungkin ditarik
keturunannya (gen sebeumnya turun kepada cucunya). Beliau bersabda : Barangkali
anakmu ini ditarik keturunannya dahulu
[Muttafaq Alaihi]
Mendengar keterangan ini, legalah sang laki-laki lalu dengan
penuh keridloan ia mengakui dan menyayangi anaknya yang baru saja lahir.
Berpikir sebelum bertindak dan tidak tergesa-gesa membuat
keputusan dari laki-laki ini membuat urusan menjadi mudah terselesaikan.