Tergesa-Gesa (3)
Ketika orang tua marah kepada anaknya, tak
jarang mengeluarkan kalimat buruk demi kecelakaan sang buah hati. Seandainya ia
memohon kepada Alloh agar membimbing anaknya ke jalan yang benar, tentu itu
lebih baik.
Saat tertimpa musibah, sering kita mendengar
perkataan “ Daripada begini, lebih baik aku mati saja “. Padahal mati tidak
menyelesaikan masalah bahkan ia akan mendapat kesulitan yang lebih berat. Untuk
itulah Alloh mengingatkan :
وَيَدْعُ الْإِنْسَانُ
بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الْإِنْسَانُ عَجُولًا
Dan manusia berdoa untuk keburukan sebagaimana
ia berdoa untu kebaikan. Dan manusia itu bersifat tergesa-gesa [al isro : 11]
وَلَوْ يُعَجِّلُ
اللَّهُ لِلنَّاسِ الشَّرَّ اسْتِعْجَالَهُمْ بِالْخَيْرِ لَقُضِيَ إِلَيْهِمْ
أَجَلُهُمْ فَنَذَرُ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا فِي طُغْيَانِهِمْ
يَعْمَهُونَ
Seandainya Alloh menyegerakan keburukan bagi
manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah
diakhiri umur mereka maka kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan
pertemuan dengan Kami terombang-ambing dalam kesesatan [yunus : 11]
Ternyata Alloh sangat menyayangi hambaNya
sehingga tidak setiap ucapan buruk menimpa mereka. Dua ayat di atas memberi
pelajaran pada kita tentang watak asli manusia, yaitu tergesa-gesa. Ini tidak
akan terjadi manakala mereka mengikuti bimbingan ilahi. Tentang ayat ini,
Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi berkata :
بيان
طبع الانسان قبل تهذيبه بالآداب القرآنية والأخلاق النبوية .
Ayat ini memberi penjelasan tentang tabiat asli
manusia sebelum mendapat bimbingan adab qurani dan akhlaq nabawi
Maroji’ :
Aisaruttafasir (maktabah syamiah) hal 283