Miqdad Bin Aswad, Tergesa-Gesa Membunuh




Tergesa-Gesa (17)
 
Ibnu Abbas menuturkan bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam mengirim Miqdad Bin Aswad dalam sebuah sariyyah. Ketika tiba di suatu kaum yang dimaksud, mereka lari berpencar dan tersisa seorang laki-laki yang memiliki harta banyak yang tidak ikut lari. Lelaki itu mengucapkan “ Asyhadu anlaa ilaaha illalloh ! “ Miqdad segera mendekatinya lantas membunuhnya. Seorang sahabat berkata kepada Miqdad “ Apakah engkau tega membunuh orang yang sudah mengucapkan laa ilaaha illalloh ? Demi Alloh aku benar-benar akan menyampaikan ini ke hadapan rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Ketika akhirnya tiba di hadapan rosululloh shollallohu alaihi wasallam, beliau bersabda : Wahai Miqdad, apakah engkau membunuh orang yang sudah mengucapkan laa ilaaha illalloh ? Lalu bagaimana engkau mempertanggungjawabkan di hadapan Alloh pada hari kiamat dengan laa ilaaha illalloh ? Selanjutnya beliau memberinya nasehat : 

إذا كان رجل مؤمن يخفي إيمانه مع قوم كفار، فأظهر إيمانه فقتلتَه، فكذلك كنت أنت تخفي إيمانك بمكة من قبل

Bila seorang mukmin menyembunyikan keimanannya di tengah-tengah kaum kafir lalu akhirnya ia tampakkan keimanannya (setelah bertemu dengan engkau) lalu engkau membunuhnya. Demikianlah engkau dulu sebelumnya, menyembunyikan keimananmu di Mekah

Dengan peristiwa ini, Alloh menurunkan ayat :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا ضَرَبْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَتَبَيَّنُوا وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ أَلْقَى إِلَيْكُمُ السَّلَامَ لَسْتَ مُؤْمِنًا تَبْتَغُونَ عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللَّهِ مَغَانِمُ كَثِيرَةٌ كَذَلِكَ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوا إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا  
Hai orang-orang beriman, bila kalian pergi berperang fisabilillah maka bertabayunlah (cek dan teliti). Janganlah kalian mengatakan kepada orang yang mengucapkan salam kepada kalian “ Engkau tidak beriman “ lalu kalian membunuhnya dengan meksud mendapat harta kehidupan dunia padahal yang di sisi Alloh ada harta yang sangat banyak. Demikianlah kalian sebelumnya (di Mekah). Lalu Alloh memberi kalian ni’mat maka bertabayunlah. Sesungguhnya Alloh Maha mengetahui apa yang kalian perbuat [annisa’ : 94]

Peristiwa ini memberi pelajaran kepada kita untuk berhati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam melangkah, apalagi ini berkenaan dengan urusan nyawa.

Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di berkata :

فإن التثبت في هذه الأمور يحصل فيه من الفوائد الكثيرة، والكف لشرور عظيمة، ما به يعرف دين العبد وعقله ورزانته، بخلاف المستعجل للأمور في بدايتها  قبل أن يتبين له حكمها، فإن ذلك يؤدي إلى ما لا ينبغي، كما جرى لهؤلاء الذين عاتبهم الله في الآية

Sesungguhnya tatsabbut (menetapkan kepastian) dalam masalah ini akan mendatangkan banyak manfaat dan menghalangi datangnya keburukan yang besar yang dengannya akan diketahui kwalitas agama, akal dan ketenangan seseorang. Ini berbeda dengan orang yang tergesa-gesa dalam banyak perkara di awal sebelum mencari kejelasan hukumnya. Hal itu akan mendorong sesuatu yang tidak perlu terjadi sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang yang mendapat teguran melalui ayat ini.

Maroji’ :
Taisir Kalim Arrohman Fitafsir Kalamil Mannan (maktabah syamilah) hal 93