Pengulangan Ibadah (8)
Banyak
diantara sahabat yang menunaikan ibadah haji ketika masih kecil. Saib Bin Yazid
ikut ayahnya ke baitulloh pada haji wada di usia tujuh tahun. Riwayat lain
menyebutkan :
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم لَقِيَ رَكْبًا
بِالرَّوْحَاءِ فَقَالَ: مَنِ اَلْقَوْمُ? قَالُوا: اَلْمُسْلِمُونَ. فَقَالُوا:
مَنْ أَنْتَ? قَالَ: رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَرَفَعَتْ إِلَيْهِ
اِمْرَأَةٌ صَبِيًّا. فَقَالَتْ: أَلِهَذَا حَجٌّ? قَالَ: " نَعَمْ: وَلَكِ
أَجْرٌ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Ibnu
Abbas bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bertemu dengan suatu
kafilah di Rauha', lalu beliau bertanya : Siapa rombongan ini ? Mereka berkata
: Siapa engkau ? Beliau menjawab : Rasulullah. Kemudian seorang perempuan
mengangkat seorang anak kecil seraya bertanya : Apakah yang ini boleh berhaji ?
Beliau bersabda : Ya boleh, dan untukmu pahala
[HR Muslim]
Lalu
bagaimana ketika si anak sudah dewasa ? Apakah dia wajib mengulangi hajinya,
padahal ia sudah menunaikannya di masa kecil ? Jawabannya adalah wajib karena
salah satu syarat wajib ibadah adalah mukallaf (baligh dan berakal). Hal ini
berdasarkan sabda nabi shollallohu alaihi wasallam :
عن بن عباس قال قال
رسول الله صلى الله عليه و سلم أيما صبي حج ثم بلغ الحنث عليه أن يحج حجة أخرى
Dari Ibnu
Abbas berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Anak-anak
manapun yang pernah menunaikan haji lalu sampailah ia di usia dewasa maka wajib
baginya menunaikan ibadah haji untuk kedua kalinya [HR Thobroni]