Pengulangan Ibadah (7)
Ketika jenazah sudah dimandikan dan
dikafani, tak jarang manusia langsung menyolatkannya di rumah mayit. Ketika
akhirnya saat pemberangkatan, jenazah dimasukkan ke masjid pada waktu sholat
fardlu ditegakkan dengan harapan bisa disholatkan oleh kaum muslimin dengan
jumlah yang banyak. Bagi yang sudah menunaikannya di rumah, tetap dianjurkan
untuk kembali menyolatkannya di masjid. Hal ini berdasar sebuah hadits :
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رضي الله عنه فِي قِصَّةِ اَلْمَرْأَةِ اَلَّتِي كَانَتْ تَقُمُّ
اَلْمَسْجِدَ قَالَ فَسَأَلَ
عَنْهَا اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم فَقَالُوا:
مَاتَتْ, فَقَالَ: أَفَلَا كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِي؟ فَكَأَنَّهُمْ صَغَّرُوا
أَمْرَهَا فَقَالَ: دُلُّونِي عَلَى قَبْرِهَا, فَدَلُّوهُ, فَصَلَّى
عَلَيْهَا مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَزَادَ مُسْلِمٌ, ثُمَّ قَالَ إِنَّ هَذِهِ
اَلْقُبُورَ مَمْلُوءَةٌ ظُلْمَةً عَلَى أَهْلِهَا, وَإِنَّ اَللَّهَ يُنَوِّرُهَا
لَهُمْ بِصَلَاتِي عَلَيْهِمْ
Dari Abu
Hurairah Radliyallaahu 'anhu tentang kisah seorang wanita yang biasa
membersihkan masjid. Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menanyakan wanita
tersebut, lalu mereka menjawab : Ia telah meninggal. Maka beliau bersabda :
Mengapa kalian tidak memberitahukan kepadaku ? Mereka seakan-akan meremehkan
urusannya. Beliau lalu bersabda : Tunjukkan aku makamnya. Lalu mereka
menunjukkannya, kemudian beliau menyolatkannya [Muttafaq Alaihi] Muslim
menambahkan : Kemudian beliau bersabda : Sungguh kuburan-kuburan ini penuh
dengan kegelapan atas penghuninya dan sungguh Allah akan meneranginya untuk mereka
dengan sholatku atas mereka.
Syaikh
Muhammad Sholih Utsaimin mengomentari hadits di atas dengan berkata :
يؤخذ من هذا الحديث
جواز إعادة الصلاة على الجنازة لمن صلّى عليها من قبل إذا وجد جماعة لأنّ الظاهر
أن الذين خرجوا مع النبي صلى الله عليه وسلم صلّوا معه وعلى هذا فتشرع إعادة صلاة
الجماعة إذا صلّى عليها جماعة اخرون مرة ثانية
Hadits di
atas bisa dijadikan kesimpulan tentang bolehnya mengulangi sholat jenazah bagi
siapa yang sudah menunaikannya sebelumnya bila ia mendapati jamaah sholat
jenazah karena secara dzohir orang-orang yang keluar bersama nabi shollallohu
alaihi wasallam mengerjakan sholat bersama beliau. Berdasarkan hal ini
disyariatkan sholat jenazah untuk kedua kalinya secara berjamaah bila ada
jamaah lainnya.
Maroji’ :
Syarh
Riyadlush Sholihin, Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin 1/627