Makan Korma Dengan Bilangan Ganjil




                                                            Ganjil Dan Genap (15) 

Semua riwayat tentang makan korma yang dilakukan rosululloh shollallohu alaihi wasallam berjumlah ganjil. Tidak ada satupun hadits yang menyebut bilangan genap dalam masalah ini. Bukti dari pernyataan ini diantaranya :

عنْ عَامِر بْن سَعْدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبِى يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ مَنِ اصْطَبَحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةٍ لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سَمٌّ وَلاَ سِحْرٌ  

Dari Bin Sa’ad (Bin Abi Waqosh), berkata : Aku mendengar bapakku berkata : Aku mendengar rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Siapa yang memakan 7 butir korma ajwah di waktu pagi (ba’da shubuh), ia tidak akan ditimpa madlorot dari racun dan sihir pada hari itu [HR Bukhori, Muslim dan Ahmad]

Hadits ini memberi faedah bahwa ajwah yang mendatangkan manfaat bagi terpeliharanya seorang muslim dari bahaya sihir dan racun bila dikonsumsi dengan jumlah tujuh butir. Bagi siapa yang melakukannya kurang dari tujuh atau di atas tujuh niscaya tidak mendatangkan manfaat. Tentang bilangan ganjil saat mengkonsumsi korma disebut hadits di bawah ini :

عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم لَا يَغْدُو يَوْمَ اَلْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ. وَفِي رِوَايَةٍ مُعَلَّقَةٍ وَوَصَلَهَا أَحْمَدُ وَيَأْكُلُهُنَّ أَفْرَادًا 

Anas Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak berangkat (menuju tempat sholat) pada hari raya Fithri, sehingga beliau memakan beberapa buah kurma. Dikeluarkan oleh Bukhari. Dan dalam riwayat mu'allaq (Bukhari) yang bersambung sanadnya menurut Ahmad: Beliau memakannya satu persatu.  

Hadits ini memerintahkan kita untuk menentukan bilangan ganjil saat akan makan korma dan memasukkannya ke dalam mulut dengan bilangan ganjil pula.