Bagaimana cara mencintai para sahabat :




                                      Sahabat Dalam Timbangan Aqidah (13) 

a.      Mendoakan mereka

وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa : Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang [al hasyr : 8-10]

Ayat di atas mengajarkan kita berdoa untuk dua hal : Memohonkan ampunan bagi para sahabat dan memohon kepada Alloh agar di hati kita tidak tertanam kebencian kepada mereka. Dua hal ini sama sekali tidak dimiliki oleh kaum syiah dan khowarij. Mereka tidak pernah mendoakan orang-orang mulia yang mengelilingi rosululloh shollallohu alaihi wasallam, sementara di hati mereka tertanam kebencian sehingga mendorong untuk mengkafirkan orang-orang yang sudah mendapat jaminan akhirat dari Alloh.

b.      Menanamkan kecintaan kepada para sahabat untuk anak keturunan kita

Imam Malik berkata : 

كان السلف يُعلمون أولادهم حب أبي بكرٍ وعمر ؛ كما يُعلمون السورة من القرآن

Kaum salaf mendidik anak-anak mereka untuk mencintai Abu Bakar dan Umar sebagaimana mereka mengajarkan surat dari alquran