Sahabat Dalam Timbangan Aqidah (11)
Alloh memberikan jaminan aljannah kepada para sahabat dengan
mengabarkannya secara umum. Misalnya :
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ
الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا
الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama
(masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti
mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah
dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di
dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang
besar. [attaubah : 100]
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ
الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي
قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
Sesungguhnya Allah Telah ridha terhadap orang-orang
mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon,Maka Allah
mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas
mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat
(waktunya) [alfath : 18]
Terkadang Alloh juga memberi kabar gembira berupa aljannah
dengan menyebut nama secara jelas, diantaranya :
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَبُو بَكْرٍ
فِى الْجَنَّةِ وَعُمَرُ فِى الْجَنَّةِ وَعُثْمَانُ فِى الْجَنَّةِ وَعَلِىٌّ فِى
الْجَنَّةِ وَطَلْحَةُ فِى الْجَنَّةِ وَالزُّبَيْرُ فِى الْجَنَّةِ وَعَبْدُ
الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِى الْجَنَّةِ وَسَعْدٌ فِى الْجَنَّةِ وَسَعِيدٌ فِى
الْجَنَّةِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فِى الْجَنَّةِ
Dari Abdurrohman Bin Auf
berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Abu Bakar di dalam
aljannah, Umar di dalam aljannah, Utsman (Bin Affan) di dalam aljannah, Ali
(Bin Abi Tholib) di dalam aljannah, Tholhah (Bin Ubaidillah) di dalam aljannah,
Zubair (Bin Awwam) di dalam aljannah, Abdurrohman Bin Auf di dalam aljannah,
Sa’ad (Bin Abi Waqosh) di dalam aljannah, Sa’id (Bin Zaid) di dalam aljannah
dan Abu Ubaidah Ibnul Jarroh di dalam aljannah [HR Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu
Majah]
عن عبد اللهِ بن أَبي أوفى رضي الله
عنهما أنّ رسول الله صلى الله عليه
وسلم بَشَّرَ خَدِيجَةَ رضي اللهُ عنها
ببَيْتٍ في الجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ ، لاَ صَخَبَ فِيهِ ، وَلاَ نَصَبَ
Dari Abdulloh Bin Abi
Aufa rodliyallohu anhuma : Bahwasanya rosululloh shollallohu alaihi wasallam
memberi kabar gembira kepada Khodijah rodliyallohu anha dengan rumah yang ada
di dalam aljannah yang terbuat dari mutiara. Di dalamnya tidak ada kegaduhan
dan rasa letih [muttafaq alaih]
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ لِبِلاَلٍ عِنْدَ صَلاَةِ الْفَجْرِ يَا
بِلاَلُ حَدِّثْنِى بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ فِى الإِسْلاَمِ ، فَإِنِّى
سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَىَّ فِى الْجَنَّةِ قَالَ مَا عَمِلْتُ عَمَلاً أَرْجَى عِنْدِى
أَنِّى لَمْ أَتَطَهَّرْ طُهُورًا فِى سَاعَةِ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ إِلاَّ
صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطُّهُورِ مَا كُتِبَ لِى أَنْ أُصَلِّىَ
Dari Abu Huroiroh
rodliyallohu anhu, bahwasanya nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda kepada
Bilal saat sholat shubuh : Wahai Bilal, tolong ceritakan padaku tentang amal
apa yang paling engkau harapkan pahalanya dalam islam, karena sesungguhnya aku
mendengar derap sendalmu di hadapanku dalam aljannah. Bilal berkata : Tidak ada
amal yang paling aku harapkan pahalanya selain aku bersuci (berwudlu) baik
malam maupun siang kecuali aku pasti menunaikan sholat setelahnya semampuku [HR
Bukhori]
Meski demikian,
rosululloh shollallohu alaihi wasallam melarang para sahabat untuk memberi
tazkiyyah berupa aljannah bila tidak ada nash yang menerangkannya. Oleh karena
itu sebuah riwayat menyebut :
عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه
قَالَ : لَمَّا كَانَ يَوْمُ خَيبَر أقْبَلَ نَفَرٌ مِنْ أصْحَابِ
النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم فقَالُوا :
فُلاَنٌ شَهِيدٌ ، وفُلانٌ شَهِيدٌ ، حَتَّى مَرُّوا عَلَى رَجُلٍ ، فقالوا :
فُلانٌ شَهِيدٌ . فَقَالَ النَّبيُّ صلى
الله عليه وسلم كَلاَّ ، إنِّي رَأيْتُهُ في النَّار في بُرْدَةٍ غَلَّهَا
Dari Umar Bin Khothob rodliyallohu anhu, berkata : Ketika
perang Khoibar, datanglah serombongan dari sahabat nabi shollallohu alaihi
wasallam seraya berkata “ Si fulan syahid ! Si fulan syahid ! “ Hingga mereka
melewati seseorang lalu berkata “ Si fulan syahid ! “ Nabi shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Sekali-kali tidak ! Aku melihatnya di neraka karena burdah
yang diambil sebelum waktunya dibagi [HR Muslim]