Menghukum Kaum Nuh


Manfaat Air

Mereka adalah kaum yang pertama kali menyembah patung. Sembilan ratus lima puluh tahun sudah cukup bagi Alloh untuk memberi waktu bagi mereka. Ketika permusuhan kepada Nuh sang pembawa risalah semakin menjadi-jadi, Alloh berikan hukuman berupa banjir besar yang belum pernah terjadi hingga hari kiamat.

Yang menarik, dari peristiwa ini adalah kan’am putera Nuh ternyata berada di barisan kaum kafirin yang akhirnya ikut tenggelam oleh air bah.

Ketika banjir besar terjadi, nabi Nuh memanggil anaknya :

يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلَا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ

Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir

Anaknya menolak ajakan sang ayah seraya berkata :

سَآَوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ

Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!

Nuh mengingatkan kembali anaknya :

لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلَّا مَنْ رَحِمَ

Tidak ada yang melindungi hari Ini dari azab Allah selain Allah (saja) yang Maha penyayang

Ketika banjir telah surut dan telah jelas akan tenggelamnya Kan’am, Nuh memohon kepada Alloh :

رَبِّ إِنَّ ابْنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنْتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ

Wahai Robku, Sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan Sesungguhnya janji Engkau Itulah yang benar. dan Engkau adalah hakim yang seadil-adilnya

Permintaan itu ditolak oleh Alloh dan Alloh mengingatkan Nuh dengan berfirman :

يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلَا تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ

Hai Nuh, Sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), Sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. sebab itu janganlah kamu memohon kepadaKu sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan

Menerima teguran dari Alloh, Nuh berkata seraya memohon ampunan kepadaNya :


رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Wahai Robku, Sesungguhnya Aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang Aku tiada mengetahui (hakekat)nya. dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya Aku akan termasuk orang-orang yang merugi."


Kisah di atas, Alloh terangkan dalam surat hud dari ayat 42-47. Kan’am sebagai anak telah melakukan dua kesalahan besar dalam hidupnya, yaitu : Kufur kepada Alloh dan durhaka kepada orang tua. Meski demikian, Nuh masih menaruh belas kasihan kepada anaknya hingga membuatnya berharap kepada Alloh agar mengampuni dosanya.