Kanan Dan Kiri Dalam Timbangan Aqidah (32)
Alloh berfirman :
وَالسَّارِقُ
وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً بِمَا كَسَبَا نَكَالًا مِنَ
اللَّهِ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang
mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka
kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana [almaidah : 38]
Ayat di
atas menerangkan tentang hukuman potong tangan bagi pencuri. Mengenai tangan
kanan atau tangan kiri yang terlebih dahulu dipotong, tafsir jalalain memberi
kita penjelasan :
فاقطعوا
أَيْدِيَهُمَا أي يمين كل منهما من الكوع
وبينت السنة أن الذي يقطع فيه ربع دينار فصاعداً ، وإنه إذا عاد قطعت رجله اليسرى
من مفصل القدم ثم اليد اليسرى ثم الرجل اليمنى وبعد ذلك يعزّر
Potonglah tangan kanan masing-masing dari
keduanya pada pergelangannya. Sunnah telah menjelaskan bahwa hukuman potong
tangan berlaku pada kadar seperempat dinar ke atas. Bila yang bersangkutan
mengulanginya maka dipotong kaki kirinya dari telapak kakinya lalu tangannya
yang kiri selanjutnya kaki kanannya. Setelah itu diberi hukum ta’zir bila
mengulangi perbuatan itu
maroji’ : aljalalain 114 (maktabah syamilah)