Islam Menganjurkan Penggunaan Alas Kaki


                                                   Almashu Alal Khuffaini (1)


Memakai alas kaki ketika berjalan banyak mendatangkan manfaat. Terlihat lebih indah dan beretika. Selain itu alas kaki melindungi kaki dari benda-benda tajam. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam sangat menganjurkannya :


عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ فِى غَزْوَةٍ غَزَوْنَاهَا  اسْتَكْثِرُوا مِنَ النِّعَالِ فَإِنَّ الرَّجُلَ لاَ يَزَالُ رَاكِبًا مَا انْتَعَلَ

Dari Jabir, berkata : Aku mendengar nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda saat perang yang kami ikuti : Perbanyaklah memakai sendal, karena sesungguhnya seseorang dinyatakan berkendaraan selama memakai sendal  [HR Muslim]


Imam Nawawi menerangkan bahwa pemakai sendal diserupakan dengan arrokib (pengendara) dikarenakan sendal meringankan perjalanan dan mengurangi rasa lelah serta menyelamatkan kaki dari benda keras dan duri.

Tidak itu saja, ternyata islam juga sangat menganjurkan penggunaan alas kaki ketika menunaikan sholat, bahkan disebut sebagai sikap menyelisihi kaum ahlul kitab :


عَنْ يَعْلَى بْنِ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم خَالِفُوا الْيَهُودَ فَإِنَّهُمْ لاَ يُصَلُّونَ فِى نِعَالِهِمْ وَلاَ خِفَافِهِمْ  

Dari Ya’la bin Syadad bin Aus dari bapaknya, berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Berbedalah dengan orang yahudi ! Karena mereka tidak menunaikan sholat dengan sendal-sendal dan sepatu-sepatu mereka [HR Abu Daud]


Penulis Aunul Ma’bud berpendapat bahwa memakai sepatu atau sendal saat sholat bisa dianjurkan bila diniatkan untuk menyelisihi kaum yahudi

Betapa pentingnya alas kaki hingga suara sendallah yang didengar oleh si mayit manakala para pengantar sudah mulai meninggalkan komplek pekuburan. Salah satu dasar dari pemahaman ini adalah hadits berikut :


عَنْ أَنَسٍ رضى الله عنه عَنِ النَّبِىِّ  صلى الله عليه وسلم  قَالَ  الْعَبْدُ إِذَا وُضِعَ فِى قَبْرِهِ ، وَتُوُلِّىَ وَذَهَبَ أَصْحَابُهُ حَتَّى إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ

Dari Anas rodliyallohu anhu, dari nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : Bila seorang hamba sudah diletakkan di dalam kuburnya, lalu para sahabatnya berpaling dan pergi meningalkannya hingga ia mendengar derap langkah sendal mereka  ...... [HR Bukhori Muslim]


Selain hal di atas, kita juga harus tahu ternyata islam tidak menyukai orang yang tidak mengenakan alas kaki, apalagi bila disertai keyakinan bahwa perbuatan itu dinilai sebagai bentuk ketaatan :


عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رضي الله عنه قَالَ نَذَرَتْ أُخْتِي أَنْ تَمْشِيَ إِلَى بَيْتِ اَللَّهِ حَافِيَةً, فَقَالَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم لِتَمْشِ وَلْتَرْكَبْ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ

Dari Uqbah Ibnu Amir berkata : Saudaraku perempuan pernah bernadzar hendak berjalan ke Baitullah dengan kaki telanjang, lalu ia menyuruhku untuk meminta petunjuk kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Setelah aku meminta petunjuknya, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Hendaknya ia berjalan dan naik kendaraan [Muttafaq Alaihi] 


Yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa alas kaki adalah pakaian ahluljannah dan ahlunnar sebagaimana yang ditujukan oleh hadits di bawah ini :


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ أَهْوَنُ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا أَبُو طَالِبٍ وَهُوَ مُنْتَعِلٌ بِنَعْلَيْنِ يَغْلِى مِنْهُمَا دِمَاغُهُ

Dari Ibnu Abbas, bahwasanya rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Siksa paling ringan bagi penghuni neraka adalah Abu Tholib dimana ia dikenakan sendal yang menyebabkan mendidihlah otaknya  [HR Muslim]


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ  رضى الله عنه  أَنَّ النَّبِىَّ  صلى الله عليه وسلم  قَالَ لِبِلاَلٍ عِنْدَ صَلاَةِ الْفَجْرِ يَا بِلاَلُ حَدِّثْنِى بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ فِى الإِسْلاَمِ ، فَإِنِّى سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَىَّ فِى الْجَنَّةِ   قَالَ مَا عَمِلْتُ عَمَلاً أَرْجَى عِنْدِى أَنِّى لَمْ أَتَطَهَّرْ طُهُورًا فِى سَاعَةِ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ إِلاَّ صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطُّهُورِ مَا كُتِبَ لِى أَنْ أُصَلِّىَ

Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu, bahwasanya nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda kepada Bilal saat sholat shubuh : Wahai Bilal, tolong ceritakan padaku tentang amal apa yang paling engkau harapkan pahalanya dalam islam, karena sesungguhnya aku mendengar derap sendalmu di hadapanku dalam aljannah. Bilal berkata : Tidak ada amal yang paling aku harapkan pahalanya selain aku bersuci (berwudlu) baik malam maupun siang kecuali aku pasti menunaikan sholat setelahnya semampuku [HR Bukhori]


Maroji’ :

Syarh Shohih Muslim (maktabah syamilah)

Aunul Ma’bud, Al Allamah Abu Thoyyib Muhammad Syamsul Haq Al’dzim Al Abadi 2/66

Arruh, Ibnu Qoyyim Aljauziyyah