Fitnah Syubhat Dan Syahwat, Jeratan Iblis Untuk Adam Dan Hawa


Adam VS iblis (21)

Iblis memendam dendam kepada Adam. Karena Adam, ia harus bersujud kepadanya. Di saat menolak, Alloh melaknatnya dan mengusirnya dari aljannah. Ia tahu bahwa Adam dilarang mendekati asy syajaroh. Dari celah inilah ia membuat jerat. Tentang makar iblis kepada Adam difirmankan oleh Alloh :


فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآَتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ  وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ  فَدَلَّاهُمَا بِغُرُورٍ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْآَتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُلْ لَكُمَا إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُبِينٌ

Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata : Rob kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam aljannah)


Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya : Sesungguhnya saya adalah termasuk yang memberi nasihat kepada kamu berdua


Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun aljannah. Kemudian Rob mereka menyeru mereka : Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu : Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua? [al a’rof : 20-22]


Pada ayat lain Alloh berfirman :

فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آَدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَا يَبْلَى  فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآَتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ وَعَصَى آَدَمُ رَبَّهُ فَغَوَى

Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata : Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa ?


Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan dedaunan  yang ada di aljannah, dan durhakalah Adam kepada Robnya dan sesatlah ia [thoha : 120-121]


Ayat-ayat di atas berbicara tentang kecakapan iblis dalam mengemas kesesatan. Persepsi Adam tentang asy syajaroh yang harus dijauhi, rusak dengan memberi informasi bahwa siapa yang memakan buah dari asy syajaroh akan mendapat dua manfaat :


1.      Kekal

Adam tahu bahwa dia dipersiapkan untuk menjadi kholifah di bumi, sementara saat itu ia berada di dalam aljannah dengan segala kenikmatan yang ia rasakan. Kata “ kekal “ yang disampaikan iblis tentu menarik perhatiannya. Siapa yang tidak ingin kekal dikelilingi dengan kenikmatan ?


2.      Disejajarkan manzilahnya dengan malaikat

Malaikat memiliki kedudukan tinggi lagi mulia di sisi Alloh. Tentu siapapun termasuk Adam tertarik memperoleh kedudukan ini

Dua manfaat ini tidak akan didapati kecuali mendekati dan memakan buah dari asy syajaroh terlarang. Persepsi Adam terhadap asy syajaroh berubah. Yang tadinya harus dijauhi, sekarang ingin didekati. Lebih dari itu, iblis dalam melakukan aksinya, ia gunakan sumpah dan bahasa yang sangat halus “ Sesungguhnya saya adalah termasuk yang memberi nasihat kepada kamu berdua

Merubah pemahaman seseorang terhadap sesuatu sehingga alhaq nampak batil dan kebatilan dinilai sebagai kebenaran, inilah yang disebut dengan fitnah syuhbat. Sementara menanamkan keinginan untuk mewujudkan persepsi barunya disebut dengan fitnah syahwat. Dua hal inilah yang sudah melekat pada diri Adam. Yang akhirnya membuat Adam berani melanggar larangan Alloh.