Akhlaq Muslim (1)
عن ابن عمر رَضِيَ
اللهُ عَنهُما أنَّ رَسُولَ اللهِ صلى
الله عليه وسلم ، قَالَ أقيمُوا
الصُّفُوفَ ، وَحَاذُوا بَيْنَ المَنَاكِبِ ، وَسُدُّوا الخَلَلَ ، وَلِينوا
بِأيْدِي إخْوانِكُمْ ، ولاَ تَذَرُوا فُرُجَاتٍ للشَّيْطَانِ ، وَمَنْ وَصَلَ
صَفّاً وَصَلَهُ اللهُ ، وَمَنْ قَطَعَ صَفّاً قَطَعَهُ اللهُ
Dari Ibnu Umar rodliyallohu anhuma :
Bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Tegakkan shof,
sejajarkan diantara pundak-pundak, rapatkan yang renggang, bersikaplah lembut
diantara saudara kalian dan jangan biarkan celah bagi setan. Barangsiapa
menyambung shof maka Alloh akan menyambung hubungan dengannya. Barangsiapa yang
memutus shof, pasti Alloh memutuskan hubungan dengannya [HR Abu Daud]
Hadits di atas mengajarkan kita untuk
memadukan antara sikap tunduk kepada aturan fiqih ibadah dan sikap lembut
dengan saudaranya saat melaksanakan ketaatan. Shof lurus dan rapat adalah
tuntutan kesempurnaan sholat. Akan tetapi memperlihatkan kelembutan saat
mengatur shof juga sangat dianjurkan.
Rapatnya shof yang berlebihan
sehingga membuat kaki saudaranya sakit karena ada kesan diinjak oleh kaki kita,
ini adalah satu kedzoliman. Mengingatkan teman tentang renggangnya shof, sambil
memberi tatapan permusuhan akan menghilangkan ukhuwah. Menarik jamaah lain
dengan keras agar merapat dan mendekat kepada kita, pasti akan menghilangkan
rasa nyaman orang lain.
Perbuatan-perbuatan seperti ini,
sudah seharusnya dijauhi karena fiqih ibadah tidak bisa dipisahkan dengan
akhlaq