Adam VS iblis (18)
Setelah Alloh menciptakan Adam dan memasukkanya ke dalam
aljannah, Alloh memberi kebebasan kepadanya untuk bersenang-senang kecuali
hanya satu, yaitu dilarang mendekati asy syajaroh. Tidak itu saja. Alloh juga
mengingatkan tentang iblis yang akan menggodanya untuk melanggar larangan ini.
Alloh berfirman :
وَقُلْنَا يَا آَدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ
الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ
الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
Dan Kami katakan : Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu
dalam aljannah. Makanlah kalian berdua makanan yang banyak sebagaimana kalian
berdua kehendaki dan janganlah kalian mendekati asy syajaroh (pohon) yang
menyebabkan kalian berdua menjadi bagian dari golongan dzolim [albaqoroh : 35]
فَقُلْنَا يَا آَدَمُ إِنَّ هَذَا عَدُوٌّ لَكَ
وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَى إِنَّ لَكَ أَلَّا
تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعْرَى وَأَنَّكَ لَا تَظْمَأُ فِيهَا وَلَا تَضْحَى
Maka Kami katakan : Wahai Adam, sesungguhnya ini adalah
musuhmu dan istrimu maka jangan sekali-kali mengeluarkan kamu dari aljannah
lalu engkau celaka. Sesungguhnya engkau tidak akan lapar dan tidak akan
telanjang. Engkau tidak akan haus dan tidak pula ditimpa panas matahari [thoha
: 117-119]
Menurut logika seharusnya Adam tidak melanggar larangan itu.
Kenapa ? Karena Alloh telah memberinya banyak kesenangan di dalam aljannah yang
membuatnya harus puas dengan apa yang ia nikmati. Kalaupun toh ada larangan,
bukankah larangan itu hanya satu yaitu mendekati asy syajaroh. Pembolehan Alloh
tentu tidak sebanding dengan laranganNya.
Yang kedua, peringatan Alloh tentang iblis seharusnya
dijadikan Adam sebagai pengingat untuk tidak dilupakannya.