Akhlaq Muslim (18)
Di sekitar kita ada banyak orang yang gemar
memberi kebaikan bagi orang lain. Ia memiliki kepuasaan bisa membahagiakan
orang lain. Ia bangga manakala makanan yang ia kirim dimakan dengan lahap oleh
penerima. Sebaliknya ia akan bersedih ketika kebaikannya disia-siakan.
Tak terkecuali yang menimpa Sho’b Bin
Jatsamah. Mengetahui kedatangan nabi shollallohu alaihi wasallam beserta
sahabat yang akan menunaikan haji, ia segera berburu. Ia berhasil mendapatkan
keledai liar. Setelah dimasak, dihidangkanlah daging itu di hadapan rosululloh
shollallohu alaihi wasallam. Saat melihat beliau tidak menyentuhnya, nampak
raut wajah Sho’b bersedih. Hal itu dibaca dengan mudah oleh rosululloh
shollallohu alaihi wasallam, maka beliau segera menghiburnya dengan bersabda :
إِنَّا لَمْ
نَرُدَّهُ عَلَيْكَ إِلَّا أَنَّا حُرُمٌ
Sebenarnya kami tidak mengembalikannya
kepadamu kecuali karena aku sedang ihram
[Muttafaq Alaihi]
Peristiwa ini juga terjadi pada diri Ibrohim,
yang segera menghidangkan daging sapi bakar kepada dua tamunya. Ia tidak tahu
bahwa keduanya adalah malaikat. Melihat rasa takut pada diri Ibrohim, kedua
malaikat berkata :
فَرَاغَ إِلَى
أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ
فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لَا
تَخَفْ وَبَشَّرُوهُ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ
Maka Ibrohim diam-diam pergi menemui
keluarganya kemudian dibawanya daging anak sapi yang gemuk yang dibakar. Lalu
dihidangkan kepada mereka (malaikat). Ibrohim berkata : Silahkan kalian makan.
Tetapi mereka tidak mau makan, karena itu Ibrohim merasa takut terhadap mereka.
Para malaikat berkata : Janganlah engkau takut (kami adalah malaikat) dan
mereka memberi kabar gembira dengan kelahiran anak yang alim, yaitu Ishaq [adz
dzariyat : 26-28]
Demikianlah, peka terhadap perasaan orang lain
adalah salah satu adab yang harus dimiliki setiap muslim.