Akhlaq Muslim (25)
Selesai memeriksa kondisi pasien, dokter
menampakkan wajah berbinar dan cerah kepada pasien. Selanjutnya menyampaikan kepada
pasien bahwa penyakitnya tidak berat sambil menasehatinya untuk minum obat
dengat teratur, istirahat cukup dan makan teratur. Tidak lupa si dokter
mendoakannya agar cepat sembuh. Cara ini harus dimiliki oleh setiap dokter
meski penyakit pasien sangat berat. Dengan metode ini, akan membantu kesembuhan
bagi pasien.
Terkadang dokter dianjurkan berbohong kepada
pasiennya. Jujur dengan menyampaikan kondisi sebenarnya kepada si sakit justru
menimbulkan madlorot yang besar.
Masalah ini juga harus diketahui para
penengok. Bercerita tentang orang-orang yang telah sembuh dari penyakit sangat
dianjurkan meski itu hanya dongeng-dongeng yang dibuat-buat. Sebaliknya
menyampaikan cerita yang benar tentang kematian orang-orang yang menderita
penyakit yang semisal, akan menjadi bumerang.
Tidak hanya itu, hal yang harus diperhatikan
lainnya adalah jangan menengok orang yang terbaring lemah dengan banyak
bertanya tentang penyakit yang tengah diderita. Ini menjadi beban tambahan
baginya. Ia akan kelelahan manakala semua penengok melakukan perbuatan yang
sama. Bertanya lagi dan bertanya lagi.
Berdoa dan memberi motifasi, itu saja yang
harus dilakukan. Darimana pelajaran ini kita dapat ? Dua cerita dari Ibnu Abbas
bisa dijadikan sebagai landasan :
عن ابن عباسٍ رضي
الله عنهما أنَّ النبي صلى الله عليه
وسلم دَخَلَ عَلَى أعْرَابِيٍّ يَعُودُهُ
، وَكَانَ إِذَا دَخَلَ عَلَى مَنْ يَعُودُهُ ، قَالَ لاَ بَأسَ ؛ طَهُورٌ إنْ شَاءَ اللهُ
Dari Ibnu Abbas rodliyallohu anhuma : Bahwa
nabi shollallohu alaihi wasallam masuk menemui a’robiyy untuk menengoknya. Bila
masuk untuk menemui orang sakit, beliau bersabda : Tidak masalah, thohur (suci,
maksudnya sepat sembuh atau penyakit menghapus dosa) in sya Alloh [HR
Bukhori]
عن ابن عباسٍ رضي
الله عنهما : أنَّ عليَّ بْنَ أَبي طالب رضي الله عنه خَرَجَ مِنْ عِنْدِ رسولِ الله
صلى الله عليه وسلم في وَجَعِهِ الَّذِي تُوُفِّيَ فِيهِ ، فقالَ النَّاسُ : يَا
أَبَا الحَسَنِ ، كَيْفَ أصْبَحَ رَسُولُ اللهِ
صلى الله عليه وسلم ؟ قَالَ : أصْبَحَ بِحَمْدِ اللهِ بَارئاً
Dari Ibnu Abbas rodliyallohu anhuma : Bahwa
Ali Bin Abi Tholib rodliyallohu anhu keluar dari sisi rosululloh shollallohu
alaihi wasallam pada saat beliau sakit yang mengantar kepada kematiannya.
Manusia berkata : Wahai Abul Hasan, bagaimana kondisi rosululloh shollallohu
alaihi wasallam pagi ini ? Ia berkata : Pagi ini alhamdulillah, beliau sudah
sembuh [HR Bukhori]
Ibnu Mulhib berkata :
فيه أن السنة أن
يخاطب العليل بما يسليه من ألمه وبغطة بأسقامه
Hadits ini berisi sunnah mengajak bicara orang
sakit yang bisa mengurangi rasa sakitnya dan harapan akan kesembuhan dari
penyakit yang diderita
Maroji’ :
Syarh Ibnu Bathol 17/477