Sujud Seperti Anjing


Anjing (3)

Sujud yang benar menurut aturan syariat adalah :

a.      Meletakkan tujuh anggota badan di tanah

عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ : عَلَى اَلْجَبْهَةِ وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى أَنْفِهِ وَالْيَدَيْنِ  وَالرُّكْبَتَيْنِ  وَأَطْرَافِ اَلْقَدَمَيْنِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Aku diperintahkan untuk bersujud di atas tujuh tulang pada dahi. Beliau menunjuk dengan tangannya pada hidungnya kedua tangan kedua lutut dan ujung-ujung jari kedua kaki [Muttafaq Alaihi]

b.      Ada ruangan kosong di bawah perutnya

Nabi shollallohu alaihi wasallam mengajarkan kita hal itu :

عَنْ مَيْمُونَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا سَجَدَ جَافَى بَيْنَ يَدَيْهِ حَتَّى لَوْ أَنَّ بَهْمَةً أَرَادَتْ أَنْ تَمُرَّ تَحْتَ يَدَيْهِ مَرَّتْ

Dari Maimunah bahwa apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sujud, beliau merenggangkan antara kedua tangannya sehingga seandainya ada seekor anak kambing yang hendak lewat di bawah kedua tangan beliau, tentu ia akan melewatinya [HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan Nasa’i]

c.       Tidak bertasyabbuh dengan anjing

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اعْتَدِلُوا فِي السُّجُودِ وَلَا يَبْسُطْ ذِرَاعَيْهِ كَالْكَلْبِ  

Dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda : Seimbanglah dalam sujud dan janganlah seseorang meletakkan tangannya seperti anjing. [HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Nasa’i dan Tirmidzi]

Apa makna sujud seperti anjing ?

Pensyarah sunan Nasa’i berkata :

هُوَ أَنْ يَبْسُط ذِرَاعَيْهِ فِي السُّجُود وَلَا يَرْفَعهُمَا عَنْ الْأَرْض كَمَا يَبْسُط السَّبُع وَالْكَلْب  

Yaitu membentangkan dziro’nya (telapak tangan hingga siku) dan tidak mengangkatnya dari tanah sebagaimana binatang buas dan anjing

Dari definisi ini, kita dituntut untuk mengangkat tangan sehingga tidak berada di tanah. Oleh karena itu nabi shollallohu alaihi wasallam memberi kita petunjuk :

عَنْ اِبْنِ بُحَيْنَةَ رضي الله عنه أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا صَلَّى فَرَّجَ بَيْنَ يَدَيْهِ حَتَّى يَبْدُوَ بَيَاضُ إِبِطَيْهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Ibnu Buhainah bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam apabila sholat dan sujud merenggangkan kedua tangannya sehingga tampak putih kedua ketiaknya. [Muttafaq Alaihi]

عَنْ اَلْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا سَجَدْتَ فَضَعْ كَفَّيْكَ  وَارْفَعْ مِرْفَقَيْكَ رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari al-Barra Ibnu 'Azib Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Apabila engkau sujud letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua siku-sikumu [HR Muslim]

d.      Thuma’ninah

Tidak tergesa-gesa dimana ia pastikan bahwa tujuh anggota tubuh benar-benar telah berada di tanah dan sudah membaca dzikir sujud minimal tiga kali

Maroji’ : Syarh Sunan Nasai 2/287