Batu (24)
Islam hanya mengakui tiga tanah yang memiliki keberkahan,
yaitu : Tanah harom di Mekah, tanah harom di Madinah dan negeri Syam.
Masing-masing memiliki keistimewaan yang dijelaskan dalam nash-nash quran dan
hadits.
Ini berbeda dengan syiah. Mereka menafikan ketiganya,
sementara mereka klaim tanah Karbala sebagai bumi Alloh yang harus dimuliakan.
Itu dikarenakan mereka menisbatkan kematian Husain Bin Ali dengannya. Padahal
tidak pernah sekalipun Alloh dan rosulNya mengajarkan pemahaman ini.
Begitu agungnya padang karbala hingga orang syiah meyakini
bahwa batu Karbala memiliki keberkahan. Tidak aneh bila banyak diantara mereka
yang meletakkan batu ini di tempat sujud mereka saat pelaksanaan sholat.
Akibatnya dahi mereka tidak menyentuh tanah karena beradu dengan batu sementara
hidung mereka tergantung. Padahal keduanya adalah anggota sujud yang harus
bersentuhan dengan tanah. Dalam sujud, hadits menjelaskan :
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى
سَبْعَةِ أَعْظُمٍ : عَلَى اَلْجَبْهَةِ وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى أَنْفِهِ
وَالْيَدَيْنِ وَالرُّكْبَتَيْنِ وَأَطْرَافِ اَلْقَدَمَيْنِ
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu
'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Aku
diperintahkan untuk bersujud di atas tujuh tulang pada dahi. Beliau menunjuk
dengan tangannya pada hidungnya, kedua tangan, kedua lutut dan ujung-ujung jari
kedua kaki [Muttafaq Alaihi]
Kata “ dahi lalu menunjuk hidung “
dikomentari oleh Imam Qurthubi dengan mengatakan :
هَذَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ الْجَبْهَةَ الْأَصْلُ
فِي السُّجُودِ وَالْأَنْفَ تَبَعٌ لَهَا
Ini menunjukkan bahwa dahi adalah
al ashlu (pokok) dalam sujud sedangkan hidung mengikutinya
Imam Shona’ni berkata tentang
hadits di atas :
وَهَذَا الْحَدِيثُ دَلِيلٌ عَلَى وُجُوبِ
السُّجُودِ عَلَى مَا ذَكَرَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Hadits ini menunjukkan wajibnya
sujud sesuai dengan disebutkan oleh nabi shollallohu alaihi wasallam
Ketika sujud adalah gerakan sholat
yang paling Alloh ridloi, justru pada gerakan inilah mereka lakukan kesalahan.
Itu semua gara-gara batu Karbala.
Maroji’ :
Subulussalam, Imam Shon’ani 2/138