Jadilah Batu Atau Besi


Batu (23)

Salah satu karakter asli orang kafir adalah tidak percaya akan hari berbangkit. Ketika kiamat disebut-sebut, mereka berkata :

أَئِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَئِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا

Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluq baru ?

Bila mereka menyampaikan pertanyaan itu, rosululloh shollallohu alaihi wasallam diperintah untuk memberikan jawaban :

كُونُوا حِجَارَةً أَوْ حَدِيدًا  أَوْ خَلْقًا مِمَّا يَكْبُرُ فِي صُدُورِكُمْ

Jadilah kamu sekalian batu atau besi. Atau suatu makhluq dari makhluq yang tidak mungkin hidup menurut pikiranmu (maksudnya Alloh pasti mampu menghidupkan kembali)

Mendengar jawaban ini, mereka bertanya dengan nada masih meremehkan :

مَنْ يُعِيدُنَا

Siapakah yang akan menghidupkan kami kembali ?

Beliaupun menjawab dengan mengatakan :

الَّذِي فَطَرَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ

Yang menciptakan kamu pada kali pertama kali

Reaksi yang diperlihatkan mereka adalah menggeleng-gelengkan kepala tanda sombong dan ingkar

Dialog ini secara lengkap, Alloh firmankan dalam surat alisro :

وَقَالُوا أَئِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَئِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا  قُلْ كُونُوا حِجَارَةً أَوْ حَدِيدًا  أَوْ خَلْقًا مِمَّا يَكْبُرُ فِي صُدُورِكُمْ فَسَيَقُولُونَ مَنْ يُعِيدُنَا قُلِ الَّذِي فَطَرَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ فَسَيُنْغِضُونَ إِلَيْكَ رُءُوسَهُمْ وَيَقُولُونَ مَتَى هُوَ قُلْ عَسَى أَنْ يَكُونَ قَرِيبًا  

Mereka berkata : Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluq baru ? Katakan : Jadilah kamu sekalian batu atau besi. Atau suatu makhluq dari makhluq yang tidak mungkin hidup menurut pikiranmu. Maka mereka akan bertanya : Siapakah yang akan menghidupkan kami kembali ? Katakanlah : Yang menciptakan kamu pada kali pertama kali. Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata : Kapankah itu akan terjadi ? Katakanlah : Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat [al isro : 49-51]

Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi memberi kesimpulan bagi ayat-ayat di atas dengan mengatakan :

1.      Ayat di atas memberi penjelasan tentang kerasnya sikap orang-orang musyrik terhadap kebangkitan di hari akhir

2.      Pengajaran Alloh Ta’ala kepada rosulNya bagaimana menjawab pertanyaan kaum yang ingkar dan suka berolok-olok dengan cara yang lebih baik

3.      Penjelasan uslub (metode) dialog yang dibangun di atas petunjuk yang bersih dari sikap kasar dan keras

Maroji’ :

Aisaruttafasir, Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi (maktabah syamilah) hal 286