Dua Batu Di perut Rosululloh shollallohualaihi wasallam


Batu (18)

Sepuluh ribu pasukan kafir bergerak menuju Madinah dalam rangka memerangi umat islam pada perang khondaq. Tentu ini bukan jumlah sedikit. Tidak ada cara lain bagi kaum muslimin selain mengikuti saran Salman Alfarisi, yaitu membuat parit yang mengelilingi mereka.

Cara ini tentu membuat musuh kesulitan untuk menaklukkan mereka. Bagaimana tidak ? Orang kafir harus turun dulu ke parit sebelum bisa berhadapan langsung dengan kaum muslimin. Saat turun, tentu para sahabat bisa dengan leluasa melancarkan panah-panah ke arah mereka.

Ketika kaum muslimin harus mengeluarkan tenaga untuk menggali parit, perut-perut mereka dalam keadaan kosong karena persediaan makanan sangat terbatas. Abu Tholhah memberi gambaran bagaimana penderitaan mereka dengan mengatakan :

شكونا إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم الجوع، فرفعنا عن بطوننا عن حجر حجر، فرفع رسول الله صلى الله عليه وسلم عن حجرين

Kami mengadu kepada rosululloh shollallohualaihi wasallam rasa lapar dengan mengangkat kain-kain kami untuk memperlihatkan bahwa di perut-perut kami terganjal satu buah baru. Lalu rosululloh shollallohualaihi wasallam memperlihatkan dua buah batu yang terganjal di perut beliau.

Demikianlah, badan-badan yang lemah itu mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan kemenangan Alloh turunkan di tengah-tengah mereka.

Maroji’ :

Arrohiq Almakhtum, Syaikh Shofiurrohman Almubarokfuri hal 358