Batu (36)
عَنْ عُمَرَ أَنَّهُ قَبَّلَ الْحَجَرَ
وَقَالَ : إنِّي أَعْلَمُ إنَّك حَجَرٌ لَا تَضُرُّ وَلَا تَنْفَعُ ، وَلَوْلَا
أَنِّي رَأَيْت رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُك مَا
قَبَّلْتُك .
Dari Umar bahwa ia mencium Hajar
Aswad dan berkata : Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau hanyalah batu yang tidak
mendatangkan bahaya dan tidak memberi manfaat. Seandainya aku tidak melihat
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menciummu, aku tidak akan menciummu.
[Muttafaq Alaihi]
Imam Ath Thobari berkata :
إنَّمَا قَالَ ذَلِكَ عُمَرُ ؛ لِأَنَّ
النَّاسَ كَانُوا حَدِيثِي عَهْدٍ بِعِبَادَةِ الْأَصْنَامِ فَخَشِيَ عُمَرُ أَنْ
يَفْهَمُوا أَنَّ تَقْبِيلَ الْحَجَرِ مِنْ بَابِ تَعْظِيمِ بَعْضِ الْأَحْجَارِ
كَمَا كَانَتْ الْعَرَبُ تَفْعَلُ فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَأَرَادَ
عُمَرُ أَنْ يُعْلِمَ النَّاسَ أَنَّ اسْتِلَامَهُ اتِّبَاعٌ لِفِعْلِ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا لِأَنَّ الْحَجَرَ يَنْفَعُ
وَيَضُرُّ بِذَاتِهِ كَمَا كَانَتْ الْجَاهِلِيَّةُ تَعْتَقِدُهُ فِي الْأَوْثَانِ
.
Umar mengucapkan kalimat demikian karena manusia (muallaf)
baru saja meninggalkan peribadatan terhadap patung. Umar khawatir bila mereka
mengira bahwa bahwa mencium hajar aswad bagian dari pengagungan terhadap batu
sebagaimana yang dipahami bangsa Arab di masa jahliyyah. Umar hendak mengajari
manusia bahwa istilam terhadap hajar aswad adalah sikap ittiba’ terhadap
perbuatan rosululloh shollallohu alaihi wasallam bukan karena hajar aswad bisa
mendatangkan manfaat atau madlorot secara dzat seperti yang diyakini kaum
jahiliyyah terhadap patung
Maroji’ :
Subulussalam, Imam Shon’ani 3/491