Sejauh Lemparan Batu


Batu (37)

Sebuah hadits mengisahkan tentang kematian nabi Musa :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ أُرْسِلَ مَلَكُ الْمَوْتِ إِلَى مُوسَى عَلَيْهِمَا السَّلاَمُ فَلَمَّا جَاءَهُ صَكَّهُ فَرَجَعَ إِلَى رَبِّهِ فَقَالَ أَرْسَلْتَنِى إِلَى عَبْدٍ لاَ يُرِيدُ الْمَوْتَ . فَرَدَّ اللَّهُ عَلَيْهِ عَيْنَهُ وَقَالَ ارْجِعْ فَقُلْ لَهُ يَضَعُ يَدَهُ عَلَى مَتْنِ ثَوْرٍ ، فَلَهُ بِكُلِّ مَا غَطَّتْ بِهِ يَدُهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ سَنَةٌ . قَالَ أَىْ رَبِّ ، ثُمَّ مَاذَا قَالَ ثُمَّ الْمَوْتُ . قَالَ فَالآنَ . فَسَأَلَ اللَّهَ أَنْ يُدْنِيَهُ مِنَ الأَرْضِ الْمُقَدَّسَةِ رَمْيَةً بِحَجَرٍ. قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَلَوْ كُنْتُ ثَمَّ لأَرَيْتُكُمْ قَبْرَهُ إِلَى جَانِبِ الطَّرِيقِ عِنْدَ الْكَثِيبِ الأَحْمَرِ  

Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu berkata : Malakul maut diutus untuk mencabut nyawa Musa alaihimassalam. Saat mendatanginya, Musa memukulnya (hingga matanya terlepas) yang membuat malaikat kembali kepada Robnya seraya berkata : Engkau mengutusku kepada hamba yang tidak menginginkan kematian. Allohpun mengembalikan matanya lalu berfirman : Kembalilah dan katakan padanya agar dia meletakkan telapak tangannya di punggung sapi. Semua bulu yang tertutup, masing-masing bernilai satu tahun. Malaikat berkata : Lalu apa yang terjadi setelah itu wahai Robku. Alloh berfirman : Lalu kematian. Malaikat berkata (saat waktu pencabutan nyawa) : Sekarang waktunya. Musa memohon kepada Alloh agar dirinya didekatkan di bumi yang suci (baitul maqdis, negeri Syam) meski berjarak sejauh lemparan batu. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Bila aku melewati daerah itu (saat perjalanan di perang tabuk) sungguh aku akan perlihatkan kepada kalian kuburnya yang terletak di sebelah tanah merah

Hadits di atas memberi faedah :

1.      Kekuatan pukulan Musa yang membuat mata malaikat terlepas

2.      Sifat manusia yang tidak menginginkan kematian

3.      Anjuran meninggal di tanah yang diberkahi

Ini bisa kita lihat dari keinginan Musa untuk tidak dimatikan kecuali setelah memasuki Palestina meski dengan jarak sejauh lemparan batu. Itu dikarenakan belum masuknya Musa ke negeri yang dituju. Oleh karena itu tidak keliru bila ada diantara umat islam menunaikan haji sambil berharap diwafatkan di tanah suci. Bahkan Imam Bukhori hadits di atas diberi judul “ Babu man ahabba addafna fil ardlil muqoddasah “ (Bab orang yang menginginkan dikubur di tanah suci)