Air Mani Tidak Najis


Air Mani (5)

Ini adalah pendapat Imam Syafi’i dan Ahmad dengan alasan :

Pertama :

Manusia adalah makhluq paling mulia sementara asal mula penciptaannya berasal dari air mani. Bagaimana mungkin sperma disebut najis bila dibandingkan dengan kedudukannya sebagai makhluq mulia.

Kedua :

Cara rosulloh shollallohu alaihi wasallam dalam membersihkan air mani yang terkena di baju dimana beliau cuci bila dalam keadaan basah dan dikerik bila sudah dalam kondisi mengering sebagaimana disebut dalam hadits di bawah ini :

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْسِلُ الْمَنِيَّ ثُمَّ يَخْرُجُ إلَى الصَّلَاةِ فِي ذَلِكَ الثَّوْبِ وَأَنَا أَنْظُرُ إلَى أَثَرِ الْغَسْلِ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata : Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah mencuci pakaian bekas kami, lalu keluar untuk menunaikan shalat dengan pakaian tersebut, dan saya masih melihat bekas cucian itu. [Muttafaq Alaihi] 

وَلِمُسْلِمٍ : لَقَدْ كُنْت أَفْرُكُهُ مِنْ ثَوْبِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرْكًا فَيُصَلِّي فِيهِ وَفِي لَفْظٍ لَهُ : لَقَدْ كُنْت أَحُكُّهُ يَابِسًا بِظُفْرِي مِنْ ثَوْبِهِ

Dalam Hadits riwayat Muslim : Aku benar-benar pernah menggosoknya (bekas mani) dari pakaian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kemudian beliau sholat dengan pakaian tersebut. Dalam Lafadz lain hadits riwayat Muslim : Aku benar-benar pernah mengerik mani kering dengan kukuku dari pakaian beliau.

Ketiga :

Sikap nabi shollallohu alaihi wasallam yang tidak segera mencuci baju yang terkena air mani hingga mengering

Mengenai perbuatan nabi shollallohu alaihi wasallam mencuci baju yang terkena air mani tidak menunjukkan akan kenajisannya sebagaimana kita akan segera membersihkan pakaian yang terkena ingus atau ludah.

Maroji’ :

Taudhihul Ahkam, Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam 1/136-137