Cerai


                                 Bahasa Kinayah (Penghalusan Bahasa) 3

Cerai adalah peristiwa pahit bagi perjalanan rumah tangga. Hubungan yang diawali dengan rasa cinta, tiba-tiba harus berakhir dengan kebencian dan nestapa. Kata cerai, boleh jadi dinilai terlalu kasar untuk diungkapkan. Oleh karena itu beragam kata bisa menggantikan istilah ini, diantaranya :

(a) Rubahlah daun pintumu

Ini adalah perkataan Ibrohim buat Ismail sebagaimana riwayat di bawah ini :

فَلَمَّا أَدْرَكَ زَوَّجُوهُ امْرَأَةً مِنْهُمْ وَمَاتَتْ أُمُّ إِسْمَاعِيلَ فَجَاءَ إِبْرَاهِيمُ بَعْدَمَا تَزَوَّجَ إِسْمَاعِيلُ يُطَالِعُ تَرِكَتَهُ فَلَمْ يَجِدْ إِسْمَاعِيلَ فَسَأَلَ امْرَأَتَهُ عَنْهُ فقالت خَرَجَ يَبْتَغِي لَنَا ثُمَّ سَأَلَهَا عَنْ عَيْشِهِمْ وَهَيْئَتِهِمْ فَقَالَتْ نَحْنُ بِشَرٍّ نَحْنُ فِي ضِيقٍ وَشِدَّةٍ فَشَكَتْ إِلَيْهِ قَالَ فَإِذَا جَاءَ زَوْجُكِ فَاقْرَئِي عَلَيْهِ السَّلَامَ وَقُولِي لَهُ يُغَيِّرْ عَتَبَةَ بَابِهِ فَلَمَّا جَاءَ إِسْمَاعِيلُ كَأَنَّهُ آنَسَ شَيْئًا فَقَالَ هَلْ جَاءَكُمْ مِنْ أَحَدٍ قَالَتْ نَعَمْ جَاءَنَا شَيْخٌ كَذَا وَكَذَا فَسَأَلَنَا عَنْكَ فَأَخْبَرْتُهُ وَسَأَلَنِي كَيْفَ عَيْشُنَا فَأَخْبَرْتُهُ أَنَّا فِي جَهْدٍ وَشِدَّةٍ قَالَ فَهَلْ أَوْصَاكِ بِشَيْءٍ قَالَتْ نَعَمْ أَمَرَنِي أَنْ أَقْرَأَ عَلَيْكَ السَّلَامَ وَيَقُولُ غَيِّرْ عَتَبَةَ بَابِكَ قَالَ ذَاكِ أَبِي وَقَدْ أَمَرَنِي أَنْ أُفَارِقَكِ الْحَقِي بِأَهْلِكِ فَطَلَّقَهَا وَتَزَوَّجَ مِنْهُمْ أُخْرَى فَلَبِثَ عَنْهُمْ إِبْرَاهِيمُ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ أَتَاهُمْ بَعْدُ فَلَمْ يَجِدْهُ فَدَخَلَ عَلَى امْرَأَتِهِ فَسَأَلَهَا عَنْهُ فَقَالَتْ خَرَجَ يَبْتَغِي لَنَا قَالَ كَيْفَ أَنْتُمْ وَسَأَلَهَا عَنْ عَيْشِهِمْ وَهَيْئَتِهِمْ فَقَالَتْ نَحْنُ بِخَيْرٍ وَسَعَةٍ وَأَثْنَتْ عَلَى اللَّهِ فَقَالَ مَا طَعَامُكُمْ قَالَتْ اللَّحْمُ قَالَ فَمَا شَرَابُكُمْ قَالَتْ الْمَاءُ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِي اللَّحْمِ وَالْمَاءِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ يَوْمَئِذٍ حَبٌّ وَلَوْ كَانَ لَهُمْ دَعَا لَهُمْ فِيهِ قَالَ فَهُمَا لَا يَخْلُو عَلَيْهِمَا أَحَدٌ بِغَيْرِ مَكَّةَ إِلَّا لَمْ يُوَافِقَاهُ قَالَ فَإِذَا جَاءَ زَوْجُكِ فَاقْرَئِي عَلَيْهِ السَّلَامَ وَمُرِيهِ يُثْبِتُ عَتَبَةَ بَابِهِ فَلَمَّا جَاءَ إِسْمَاعِيلُ قَالَ هَلْ أَتَاكُمْ مِنْ أَحَدٍ قَالَتْ نَعَمْ أَتَانَا شَيْخٌ حَسَنُ الْهَيْئَةِ وَأَثْنَتْ عَلَيْهِ فَسَأَلَنِي عَنْكَ فَأَخْبَرْتُهُ فَسَأَلَنِي كَيْفَ عَيْشُنَا فَأَخْبَرْتُهُ أَنَّا بِخَيْرٍ قَالَ فَأَوْصَاكِ بِشَيْءٍ قَالَتْ نَعَمْ هُوَ يَقْرَأُ عَلَيْكَ السَّلَامَ وَيَأْمُرُكَ أَنْ تُثْبِتَ عَتَبَةَ بَابِكَ قَالَ ذَاكِ أَبِي وَأَنْتِ الْعَتَبَةُ أَمَرَنِي أَنْ أُمْسِكَكِ

Setelah Ismail dewasa, mereka menikahkan Isma'il dengan seorang wanita dari mereka dan tak lama kemudian ibu Isma'il meninggal dunia. Di kemudian hari Ibrahim datang setelah Isma'il menikah untuk mencari tahu apa yang telah ditinggalkannya namun dia tidak menemukan Isma'il. Ibrahim bertanya tentang Isma'il kepada istrinya Isma'il. Istrinya menjawab : Dia sedang pergi mencari nafkah untuk kami. Lalu Ibrahim bertanya tentang kehidupan dan keadaan mereka. Istri Isma'il menjawab : Kami mengalami banyak keburukan dan hidup kami sempit dan penuh penderitaan yang berat. Istri Isma'il mengadukan kehidupan yang dijalaninya bersama suaminya kepada Ibrahim. Ibrahim berkata : Nanti apabila suami kamu datang sampaikan salam dariku dan katakan kepadanya agar mengubah daun pintu rumahnya". Ketika Isma'il datang dia merasakan sesuatu lalu dia bertanya kepada istrinya : Apakah ada orang yang datang kepadamu ?. Istrinya menjawab : Ya. Tadi ada orang tua begini begini keadaannya datang kepada kami dan dia menanyakan kamu lalu aku terangkan dan dia bertanya kepadaku tentang keadaan kehidupan kita maka aku terangkan bahwa aku hidup dalam kepayahan dan penderitaan". Isma'il bertanya; "Apakah orang itu ada memberi pesan kepadamu tentang sesuatu ?. Istrinya menjawab : Ya. Dia memerintahkan aku agar aku menyampaikan salam darinya kepadamu dan berpesan agar kamu mengubah daun pintu rumah kamu. Isma'il berkata : Dialah ayahku dan sungguh dia telah memerintahkan aku untuk menceraikan kamu maka itu kembalilah kamu kepada keluargamu. Maka Isma'il menceraikan istrinya. Kemudian Isma'il menikah lagi dengan seorang wanita lain dari kalangan penduduk itu lalu Ibrahim pergi lagi meninggalkan mereka dalam kurun waktu yang dikehendaki Allah dan setelah itu datang kembali untuk menemui mereka namun dia tidak mendapatkan Isma'il hingga akhirnya dia mendatangi istri Isma'il lalu bertanya kepadanya tentang Isma'il. Istrinya menjawab : Dia sedang pergi mencari nafkah untuk kami. Lalu Ibrahim bertanya lagi : Bagaimana keadaan kalian. Dia bertanya kepada istrinya Isma'il tentang kehidupan dan keadaan hirup mereka. Istrinya menjawab : Kami selalu dalam keadaan baik-baik saja dan cukup. Istri Isma'il memuji Allah. Ibrahim bertanya : Apa makanan kalian ?. Istri Isma'il menjawab : Daging. Ibrahim bertanya lagi : Apa minuman kalian ? Istri Isma'il menjawab : Air. Maka Ibrahim berdo'a : Ya Allah, berkahilah mereka dalam daging dan air mereka". Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Saat itu tidak ada biji-bijian di Makkah dan seandainya ada tentu Ibrahim sudah mendo'akannya. Dia berkata : Dan dari doa Ibrahim tentang daging dan air itulah, tidak ada seorangpun selain penduduk Makkah yang mengeluh bila yang mereka dapati hanya daging dan air. Ibrahim selanjutnya berkata : Jika nanti suamimu datang, sampaikan salam dariku kepadanya dan perintahkanlah dia agar memperkokoh daun pintu rumahnya". Ketika Isma'il datang, dia berkata : Apakah ada orang yang datang kepadamu ?. Istrinya menjawab : Ya. Tadi ada orang tua dengan penampilan sangat baik datang kepada kami. Istrinya mengagumi Ibrahim. Dia bertanya kepadaku tentang kamu maka aku terangkan lalu dia bertanya kepadaku tentang keadaan hidup kita maka aku jawab bahwa aku dalam keadaan baik-baik saja. Isma'il bertanya : Apakah orang itu ada memberi pesan kepadamu tentang sesuatu ?. Istrinya menjawab : Ya. Dia memerintahkan aku agar aku menyampaikan salam darinya kepadamu dan berpesan agar kamu mempertahankan daun pintu rumah kamu. Isma'il berkata : Dialah ayahku dan daun pintu yang dimaksud adalah kamu. Dia memerintahkanku untuk mempertahankan kamu [HR Bukhori]

Ibnu Hajar Al Atsqolani berkata bahwa kalimat merubah daun pintu rumah bagian dari kinayah thalaq

Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Atsqolani 10/146

(b) Kembalilah Kepada keluargamu

Ini pernah diucapkan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam kepada wanita yang baru dinikahinya, yaitu Amroh Binti Aljun :

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ ابْنَةَ الْجَوْنِ لَمَّا أُدْخِلَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَدَنَا مِنْهَا قَالَتْ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ فَقَالَ لَهَا لَقَدْ عُذْتِ بِعَظِيمٍ الْحَقِي بِأَهْلِكِ  

Dari Aisyah Radliayallahu 'Anha, bahwa ketika anak perempuan Al Jaun dihadapkan pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan beliau pun mendekat darinya, ia berkata : Aku berlindung kepada Allah darimu. Maka beliau pun bersabda padanya : Sesungguhnya kamu telah berlindung dengan Dzat Yang Maha Agung. Kembalilah kepada keluargamu [HR Bukhori]

Hasan Albashri dan Imam Asy Sya’bi menyebut istilah lain yang bermakna cerai selain dua kalimat di atas, yaitu :

ولا سبيل لى عليك

Tidak ada jalan bagiku atasmu

والطريق لك واسع

Jalan bagimu luas

Syarh Ibnu Bathol 13/388