Bayi (7)
Tahnik adalah mengunyah-ngunyah korma hingga lembut lalu
mengoleskannya ke langit-langit mulut bayi yang baru lahir. Sebagian sahabat
akan segera datang kepada rosululloh sholllallohu alaihi wasallam dengan
membawa bayi mereka yang baru lahir untuk mendapat keberkahan doa dan tahnik
dari beliau. Diantara dalil yang bisa kita ketahui adalah :
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَانَ يُؤْتَى بِالصِّبْيَانِ فَيُبَرِّكُ
عَلَيْهِمْ وَيُحَنِّكُهُمْ فَأُتِيَ بِصَبِيٍّ فَبَالَ عَلَيْهِ فَدَعَا بِمَاءٍ
فَأَتْبَعَهُ بَوْلَهُ وَلَمْ يَغْسِلْهُ
Dari
Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Rasulullah pernah
diserahi beberapa bayi supaya Rasulullah mendoakan mereka dengan keberkatan
serta mentahnik mereka. Beliau lalu diserahi seorang bayi yang kemudian
tersebut mengencinginya, beliau lalu meminta sedikit air kemudian mencipratkan
air pada bekas air kencing tersebut tanpa membasuhnya [HR Muslim]
عَنْ أَسْمَاءَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا
حَمَلَتْ بِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ قَالَتْ فَخَرَجْتُ وَأَنَا مُتِمٌّ
فَأَتَيْتُ الْمَدِينَةَ فَنَزَلْتُ بِقُبَاءٍ فَوَلَدْتُهُ بِقُبَاءٍ ثُمَّ
أَتَيْتُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَضَعْتُهُ فِي
حَجْرِهِ ثُمَّ دَعَا بِتَمْرَةٍ فَمَضَغَهَا ثُمَّ
تَفَلَ فِي فِيهِ فَكَانَ أَوَّلَ شَيْءٍ دَخَلَ جَوْفَهُ رِيقُ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ حَنَّكَهُ بِتَمْرَةٍ ثُمَّ دَعَا لَهُ
وَبَرَّكَ عَلَيْهِ وَكَانَ أَوَّلَ مَوْلُودٍ وُلِدَ فِي الْإِسْلَامِ
Dari
Asma' radliallahu 'anha, bahwa Asma' sedang mengandung 'Abdullah bin Az Zubair.
Dia berkata : Aku keluar menuju dengan usia kandungan yang sudah sempurna lalu
aku tiba di Madinah. Aku singgah di Quba' lalu melahirkan di sana. Lalu aku
membawa bayiku ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, aku letakkan di
buaiannya. Kemudian beliau meminta sebutir kurma dan mengunyahnya kemudian
meludahkannya ke mulut bayiku. sehingga yang pertama kali masuk ke rongga mulutnya
adalah air ludah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian beliau
mentahniknya dengan kurma (memasukkan kunyahan kurma ke bagian depan
tenggorokan sebelah atas) lalu mendo'akannya dan memberahinya. Dialah anak yang
pertama kali lahir dalam Islam [HR
Bukhori]
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ فَوَلَدَتْ غُلَامًا قَالَ لِي أَبُو طَلْحَةَ احْفَظْهُ حَتَّى تَأْتِيَ
بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَى بِهِ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَرْسَلَتْ مَعَهُ بِتَمَرَاتٍ فَأَخَذَهُ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَمَعَهُ شَيْءٌ قَالُوا
نَعَمْ تَمَرَاتٌ فَأَخَذَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَضَغَهَا ثُمَّ أَخَذَ مِنْ فِيهِ فَجَعَلَهَا فِي فِي
الصَّبِيِّ وَحَنَّكَهُ بِهِ وَسَمَّاهُ عَبْدَ اللَّهِ
Dari
Anas bin Malik radliallahu 'anhu, ia berkata : Ummu Sulaim kemudian melahirkan
seorang anak, lalu Abu Thalhah berkata kepadaku : Jagalah ia hingga engkau bawa
ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Anas kemudian membawa bayi
tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan Ummu Sulaim membekalinya
dengan beberapa kurma. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian meraih bayi
Abu Thalhah, beliau lalu bertanya : Apakah ia (Anas) membawa sesuatu ? para sahabat
menjawab : Ya. Beberapa butir kurma. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian
mengambil kurma dan menguyahnya, kemudian beliau ambil kunyahan dari mulutnya
dan memasukkannya ke dalam mulut sang bayi, baru setelah itu memberinya nama
Abdullah [muttafaq alaih]