Masjid (11)
Ini
berlaku bagi wanita dan laki-laki. Imam Bukhori membuat judul berkenaan masalah
ini dengan :
باب نَوْمِ
الْمَرْأَةِ فِى الْمَسْجِدِ
Bab Tidurnya Wanita Di Masjid
باب
نَوْمِ الرِّجَالِ فِى الْمَسْجِدِ
Bab Tidurnya Laki-Laki Di Masjid
Bukti
dari bolehnya tidur di masjid adalah beberapa hadits di bawah ini :
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا َوَعَنْهَا أَنَّ
وَلِيدَةً سَوْدَاءَ كَانَ لَهَا خِبَاءٌ فِي اَلْمَسْجِدِ فَكَانَتْ
تَأْتِينِي فَتَحَدَّثُ عِنْدِي مُتَّفِقٌ عَلَيْه
Dari
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa seorang budak perempuan hitam mempunyai tenda
di dalam masjid ia sering datang kepadaku dan bercakap-cakap denganku [Muttafaq
Alaihi]
عَنْ عَبْد اللَّهِ بْن عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ
يَنَامُ وَهُوَ شَابٌّ أَعْزَبُ لَا أَهْلَ لَهُ فِي مَسْجِدِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari
Abdullah bin 'Umar, bahwa ia pernah tidur di masjid Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam saat dia masih pemuda lajang dan belum punya keluarga [HR Bukhori]
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ جَاءَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْتَ فَاطِمَةَ فَلَمْ يَجِدْ
عَلِيًّا فِي الْبَيْتِ فَقَالَ أَيْنَ ابْنُ عَمِّكِ قَالَتْ كَانَ بَيْنِي
وَبَيْنَهُ شَيْءٌ فَغَاضَبَنِي فَخَرَجَ فَلَمْ يَقِلْ عِنْدِي فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِإِنْسَانٍ انْظُرْ أَيْنَ هُوَ
فَجَاءَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هُوَ فِي الْمَسْجِدِ رَاقِدٌ فَجَاءَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُضْطَجِعٌ قَدْ سَقَطَ
رِدَاؤُهُ عَنْ شِقِّهِ وَأَصَابَهُ تُرَابٌ فَجَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْسَحُهُ عَنْهُ وَيَقُولُ قُمْ أَبَا تُرَابٍ قُمْ
أَبَا تُرَابٍ
Dari
Sahl bin Sa'd berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke rumah
Fatimah namun 'Ali tidak ada di rumah. Beliau lalu bertanya : Kemana putera
pamanmu ? Fatimah menjawab : Antara aku dan dia terjadi sesuatu hingga dia
marah kepadaku, lalu dia pergi dan tidak tidur siang di rumah. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada seseorang : Carilah, dimana dia !
Kemudian orang itu kembali dan berkata : Wahai Rasulullah, dia ada di masjid
sedang tidur. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya,
ketika itu Ali sedang berbaring tidur sementara kain selendangnya jatuh di
sisinya hingga ia tertutupi debu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
membersihkannya seraya berkata : Wahai Abu Thurab, bangunlah. Wahai Abu Thurab,
bangunlah. [HR Bukhori]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ
سَبْعِينَ مِنْ أَصْحَابِ الصُّفَّةِ مَا مِنْهُمْ رَجُلٌ عَلَيْهِ رِدَاءٌ إِمَّا
إِزَارٌ وَإِمَّا كِسَاءٌ قَدْ رَبَطُوا فِي أَعْنَاقِهِمْ فَمِنْهَا مَا يَبْلُغُ
نِصْفَ السَّاقَيْنِ وَمِنْهَا مَا يَبْلُغُ الْكَعْبَيْنِ فَيَجْمَعُهُ بِيَدِهِ
كَرَاهِيَةَ أَنْ تُرَى عَوْرَتُهُ
Dari
Abu Hurairah berkata : Sungguh, aku pernah melihat sekitar tujuh puluh orang
dari Ashhabush Shuffah. Tidak ada seorangpun dari mereka yang memiliki
selendang, atau kain, atau baju panjang kecuali mereka ikatkan dari leher
mereka. Di antara mereka ada yang kainnya sampai ke tengah betisnya dan ada
yang sampai ke mata kaki. Kemudian dia lipatkan dengan tangannya karena
khawatir auratnya terlihat [HR Bukhori]