Masjid (5)
Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda :
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ اَلْمَسْجِدَ فَلَا
يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari
Abu Qotadah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda : Jika seseorang di antara kamu memasuki masjid maka janganlah ia
duduk kecuali setelah sholat dua rakaat. [Muttafaq Alaihi]
Secara
dzohir, hadits menunjukkan wajibnya tahiyatul masjid karena beliau melarang
duduk sebelum menunaikan sholat tahiyatul masjid. Syaikh Abdulloh Abdurrohman
Albasssam menilainya sunnah karena rosululloh shollallohu alaihi wasallam
pernah menyuruh orang yang melangkahi pundak manusia agar segera duduk dan
tidak menyuruhnya untuk menunaikan sholat tahiyat :
عَنْ أَبِي الزَّاهِرِيَّةِ قَالَ كُنَّا مَعَ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ صَاحِبِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَجَاءَ رَجُلٌ يَتَخَطَّى رِقَابَ النَّاسِ فَقَالَ عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ بُسْرٍ جَاءَ رَجُلٌ يَتَخَطَّى رِقَابَ النَّاسِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ
وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اجْلِسْ فَقَدْ آذَيْتَ
Dari
Abu Az Zahiriyah dia berkata : Kami bersama Abdullah bin Busr salah seorang
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Jum'ah, tiba-tiba seorang
laki-laki datang melangkahi pundak orang-orang, maka Abdullah bin Busr berkata
: Pernah datang seseorang dengan melangkahi pundak orang-orang pada hari
jum'at, sedangkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tengah berkhutbah, maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya : Duduklah, kamu
benar-benar telah mengganggu (orang lain) dan terlambat [HR Abu Daud, Tirmidzi,
Ibnu Majah dan Nasa’i]
Dalil
lain, akan sunnahnya tahiyat adalah :
عَنْ طَلْحَةَ بْنَ عُبَيْدِ اللَّهِ يَقُولُ جَاءَ
رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَهْلِ
نَجْدٍ ثَائِرَ الرَّأْسِ يُسْمَعُ دَوِيُّ صَوْتِهِ وَلَا يُفْقَهُ مَا يَقُولُ
حَتَّى دَنَا فَإِذَا هُوَ يَسْأَلُ عَنْ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ
فَقَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا قَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ
Dari
Thalhah bin 'Ubaidullah berkata : Telah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam seorang dari penduduk Najed dalam keadaan kepalanya penuh debu dengan
suaranya yang keras terdengar, namun tidak dapat dimengerti apa maksud yang
diucapkannya, hingga mendekat (kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam)
kemudian dia bertanya tentang Islam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab : Shalat lima kali dalam sehari semalam. Kata orang itu :
Apakah ada lagi selainnya buatku. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab :
Tidak ada kecuali yang thathawu' (sunnat)
[HR Bukhori, Ahmad dan Abu Daud