Mimpi Basahnya Sahabat Yang Akhirnya Mati


Mimpi Basah (8)

عن إبن عَبَّاسٍ يُخْبِرُ أَنَّ رَجُلاً أَصَابَهُ جُرْحٌ فِى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَدْ أَصَابَهُ احْتِلاَمٌ فَأُمِرَ بِالاِغْتِسَالِ فَمَاتَ فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ قَتَلُوهُ قَتَلَهُمُ اللَّهُ أَلَمْ يَكُنْ شِفَاءَ الْعِىِّ السُّؤَالُ  

Dari Ibnu Abbas : Bahwa seorang laki-laki terluka pada masa rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Ia berihtilam (mimpi basah) lalu diperintahkan untuk mandi. Akibatnya ia mati hingga sampailah berita kepada nabi shollallohu alaihi wasallam. Beliau bersabda : Mereka telah membunuhnya, semoga Alloh memcelakakan mereka ! Bukankah obat kebodohan adalah bertanya [HR Ahmad, Abu Daud, Addarimi, Ibnu Majah dan Alhakim]

Riwayat di atas menunjukkan kecerobohan sebagian sahabat dengan berfatwa sebelum bertanya terlebih dahulu kepada rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Padahal bila mereka menanyakannya terlebih dahulu kepada beliau, tentu akan mendapatkan jawaban yang tidak akan mencelakakan temannya. Riwayat di atas menunjukkan bahwa tayamum bisa menjadi pengganti bagi mandi janabat saat sakit

Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam berkata :

من خاف باستعمال الماء ضرر بدنه من مرض يخشى زيادته أو بطء برئه أو بقاء أثره ونحو ذالك فإنه يعدل عن استعمال الماء في الوضوء أو الغسل إلى التيمم حتى يبرأ

Barangsiapa khawatir bila penggunaan air akan mendatangkan bahaya bagi tubuh saat sakit atau manambah penyakitnya atau melambatkan proses penyembuhan atau menimbulkan bekas pada luka dan lainnya maka bisa menggeser penggunaan air untuk wudlu atau mandi dengan tayamum hingga sembuh

Ini selaras dengan perkataan Ibnu Abbas :

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فِي قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ قَالَ : إذَا كَانَتْ بِالرَّجُلِ الْجِرَاحَةُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْقُرُوحُ ، فَيُجْنِبُ ، فَيَخَافُ أَنْ يَمُوتَ إنْ اغْتَسَلَ : تَيَمَّمَ ، رَوَاهُ الدَّارَقُطْنِيُّ مَوْقُوفًا ، وَرَفَعَهُ الْبَزَّارُ ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَالْحَاكِمُ .

Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu tentang firman Allah (Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan) beliau mengatakan: "Apabila seseorang mengalami luka-luka di jalan Allah atau terserang penyakit kudis lalu ia junub tetapi dia takut akan mati jika dia mandi maka bolehlah baginya bertayammum." Riwayat Daruquthni secara mauquf marfu' menurut al-Bazzar dan shahih menurut Ibnu Khuzaimah dan Hakim.

Maroji’ :

Taudhihul Ahkam, Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam 1/311