Wanita Haidh (3)
Mereka adalah kaum yang tidak memberi kasih sayang kepada
wanita yang sedang menghadapi fitrohnya :
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ الْيَهُودَ كَانُوا إِذَا
حَاضَتْ الْمَرْأَةُ فِيهِمْ لَمْ يُؤَاكِلُوهَا وَلَمْ يُجَامِعُوهُنَّ فِي
الْبُيُوتِ فَسَأَلَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى وَيَسْأَلُونَكَ
عَنْ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ إِلَى آخِرِ
الْآيَةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اصْنَعُوا
كُلَّ شَيْءٍ إِلَّا النِّكَاحَ فَبَلَغَ ذَلِكَ الْيَهُودَ فَقَالُوا مَا يُرِيدُ
هَذَا الرَّجُلُ أَنْ يَدَعَ مِنْ أَمْرِنَا شَيْئًا إِلَّا خَالَفَنَا فِيهِ
فَجَاءَ أُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ وَعَبَّادُ بْنُ بِشْرٍ فَقَالَا يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنَّ الْيَهُودَ تَقُولُ كَذَا وَكَذَا فَلَا نُجَامِعُهُنَّ فَتَغَيَّرَ
وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنْ
قَدْ وَجَدَ عَلَيْهِمَا فَخَرَجَا فَاسْتَقْبَلَهُمَا هَدِيَّةٌ مِنْ لَبَنٍ
إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَرْسَلَ فِي آثَارِهِمَا
فَسَقَاهُمَا فَعَرَفَا أَنْ لَمْ يَجِدْ عَلَيْهِمَا
Dari
Anas bahwa kaum Yahudi dahulu apabila kaum wanita mereka, mereka tidak
memberinya makan dan tidak mempergaulinya di rumah. Maka para sahabat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam.
Lalu Allah menurunkan, "Mereka bertanya kepadamu tentang haidh.
Katakanlah, 'Haidh itu adalah suatu kotoran'. Oleh sebab itu, hendaklah kamu
menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati
mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka
itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Allah menyukai orang-orang
yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (al-Baqarah:
222) maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Perbuatlah
segala sesuatu kecuali nikah". Maka hal tersebut sampai kepada kaum
Yahudi, maka mereka berkata, "Laki-laki ini tidak ingin meninggalkan
sesuatu dari perkara kita melainkan dia menyelisihi kita padanya." Lalu
Usaid bin Hudhair dan Abbad bin Bisyr berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya
kaum Yahudi berkata demikian dan demikian, maka kami tidak menyenggamai kaum
wanita." Raut wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam spontan
berubah hingga kami mengira bahwa beliau telah marah pada keduanya, lalu
keduanya keluar, keduanya pergi bertepatan ada hadiah susu yang diperuntukkan
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Maka beliau kirim utusan untuk menyusul
kepergian keduanya, dan beliau suguhkan minuman untuk keduanya. Keduanya pun
sadar bahwa beliau tidak marah atas keduanya [HR Muslim dan Ibnu Majah]