Manfaat Tanah (4)
Yaitu di saat hendak bewudlu
sementara air tidak tersedia. Alloh berfirman :
وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ
عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ
النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا
بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا
Dan jika kamu sakit atau sedang dalam
musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan,
kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang
baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi
Maha Pengampun. [annisa : 43]
Ternyata tayamum dengan tanah tidak
hanya menggantikan wudlu, akan tetapi juga bisa menjadi pengganti bagi mandi
janabat sebagaimana riwayat yang dituturkan oleh Amar Bin Yasir :
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى قَالَ كُنْتُ
عِنْدَ عُمَرَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ إِنَّا نَكُونُ بِالْمَكَانِ الشَّهْرَ وَالشَّهْرَيْنِ
فَقَالَ عُمَرُ أَمَّا أَنَا فَلَمْ أَكُنْ أُصَلِّي حَتَّى أَجِدَ الْمَاءَ قَالَ
فَقَالَ عَمَّارٌ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ أَمَا تَذْكُرُ إِذْ كُنْتُ أَنَا وَأَنْتَ
فِي الْإِبِلِ فَأَصَابَتْنَا جَنَابَةٌ فَأَمَّا أَنَا فَتَمَعَّكْتُ فَأَتَيْنَا
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ إِنَّمَا
كَانَ يَكْفِيكَ أَنْ تَقُولَ هَكَذَا وَضَرَبَ بِيَدَيْهِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ نَفَخَهُمَا
ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ إِلَى نِصْفِ الذِّرَاعِ
Dari
Abdurrahman bin Abza dia berkata; Saya pernah bersama Umar, lalu ada seorang
laki-laki datang seraya berkata; Mungkin kita berada di tempat yang tidak ada
air padanya sebulan atau dua bulan. Maka Umar berkata; Adapun saya, maka saya
tidak akan shalat sampai saya menemukan air. Maka Ammar berkata; Wahai Amirul
Mukminin, Tidakkah Anda ingat tatkala saya dan Anda mengembala unta, kemudian
kita junub. Adapun saya, maka saya berguling-guling di tanah. Lalu kita datang
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan saya sebutkan hal itu kepada
beliau, maka beliau bersabda :
Sesungguhnya cukup bagimu melakukan begini, kemudian beliau menepukkan
kedua tangannya ke tanah, lalu meniupnya, kemudian mengusapkan keduanya pada
wajah dan kedua tangannya hingga pertengahan lengan. [HR Bukhori dan Abu Daud]