Tidur (17)
Tidur berselimut adalah kebiasaan rosululloh
shollallohu alaihi wasallam. Bahkan beliau biasa melakukannya dengan istri :
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَا أُمَّ سَلَمَةَ لاَ تُؤْذِينِى فِى عَائِشَةَ ،
فَإِنَّهُ وَاللَّهِ مَا نَزَلَ عَلَىَّ الْوَحْىُ وَأَنَا فِى لِحَافِ امْرَأَةٍ
مِنْكُنَّ غَيْرِهَا
Dari Ummu Salamah, bersabda rosululloh shollallohu
alaihi wasallam : Wahai Ummu Salamah jangan engkau menyakiti diriku tentang
Aisyah, karena sesungguhnya demi Alloh, tidaklah wahyu turun padaku sementara
aku berada dalam satu selimut bersama wanita diantara kalian selain Aisyah [HR
Bukhori, Nasai dan Tirmidzi]
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ : كُنْتُ
مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِى لِحَافٍ فَوَجَدْتُ مَا تَجِدُ
النِّسَاءُ فَقُمْتُ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَا لَكِ؟
أَنَفِسْتِ؟. قُلْتُ : وَجَدْتُ مَا تَجِدُ النِّسَاءُ. قَالَ ذَاكَ مَا كَتَبَ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ
آدَمَ قَالَتْ : فَقُمْتُ فَأَصْلَحْتُ
مِنْ شَأْنِى ثُمَّ رَجَعْتُ ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ادْخُلِى
فِى اللِّحَافِ فَدَخَلْتُ
Dari Ummu Salamah berkata : Aku bersama rosululloh
shollallohu alaihi wasallam dalam satu selimut lalu aku mendapati sesuatu yang
biasa didapati kaum wanita (haidl). Akupun berdiri. Rosululloh shollallohu
alaihi wasallam bertanya “ Ada apa, apakah engkau haidl ? “ Aku berkata : Aku mendapati
apa yang didapati kaum wanita. Beliau bersabda : Itu adalah ketetapan Alloh
atas anak-anak perempuan keturunan Adam. Aku berdiri untuk memperbaiki
kondisiku (memakai pembalut) lalu kembali ke tempat tidur. Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda : Masuklah ke dalam selimut. Akupun
memasukinya [HR Addarimi]
عَنْ كُرَيْبٍ قَالَ سَمِعْتُ
مَيْمُونَةَ زَوْجَ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
صلى الله عليه وسلم يَضْطَجِعُ مَعِى وَأَنَا حَائِضٌ وَبَيْنِى وَبَيْنَهُ ثَوْبٌ.
Dari Kuraib berkata : Aku mendengar Maimunah istri
nabi shollallohu alaihi wasallam berkata : Rosululloh shollallohu alaihi
wasallam biasa tidur bersamaku dan aku dalam keadaan haidl sementara antara aku
dan beliau ada kain [HR Muslim]
Kendati demikian, islam juga melarang berselimut
dengan orang lain meski sesama jenis :
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ
لاَ يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ وَلاَ الْمَرْأَةُ إِلَى
عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ وَلاَ يُفْضِى الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلِ فِى ثَوْبٍ وَاحِدٍ
وَلاَ تُفْضِى الْمَرْأَةُ إِلَى الْمَرْأَةِ فِى الثَّوْبِ الْوَاحِدِ
Dari Abu Said
Al-Khudri dari bapaknya bahwasanya Rasulullah shollallohu alaihi wasallam
bersabda : Janganlah pria melihat aurat pria yang lain dan janganlah seorang
wanita melihat aurat wanita yang lain, dan janganlah pria berkumpul dengan pria
lain dalam satu selimut, dan janganlah wanita berkumpul dengan wanita lain
dalam satu selimut [Muslim dan at-Tirmidzi]