Minyak Wangi (8)
Ketika orang-orang beriman masuk ke
dalam aljannah, maka suasana alam di dalamnya identik dengan minyak kesturi.
Tanah dan bangunannya semerbak mewangi. Inilah yang dikabarkan oleh nabi
shollallohu alaihi wasallam
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم الْكَوْثَرُ نَهْرٌ فِى
الْجَنَّةِ حَافَّتَاهُ مِنْ ذَهَبٍ وَمَجْرَاهُ عَلَى الدُّرِّ وَالْيَاقُوتِ
تُرْبَتُهُ أَطْيَبُ مِنَ الْمِسْكِ وَمَاؤُهُ أَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ وَأَبْيَضُ
مِنَ الثَّلْجِ
Dari Abdulloh Bin Umar berkata : Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda : Alkautsar adalah sungai yang ada di
dalam aljannah. Di sisi kanan kirinya adalah emas. Aliran airnya di atas
mutiara dan batu mulia. Tanahnya lebih wangi dari minyak kesturi. Airnya lebih
manis dari madu dan lebih putih dari salju
عن أبي هريرة يَقُولُ قُلْنَا : يَا رَسُولَ اللَّهِ
الْجَنَّةُ مَا بِنَاؤُهَا؟ قَالَ لَبِنَةٌ مِنْ ذَهَبٍ وَلَبِنَةٌ مِنْ فِضَّةٍ ،
مِلاَطُهَا الْمِسْكُ الأَذْفَرُ ، وَحَصْبَاؤُهَا الْيَاقُوتُ وَاللُّؤْلُؤُ ،
وَتُرَابُهَا الزَّعْفَرَانُ ، مَنْ يَدْخُلْهَا يَخْلُدْ فِيهَا يَنْعَمُ لاَ
يَبْؤُسُ ، لاَ يَفْنَى شَبَابُهُمْ ، وَلاَ تَبْلَى ثِيَابُهُمْ
Dari Abu Huroiroh berkata : Kami berkata : Ya
rosululloh, aljannah bagaimana bangunannya ? Beliau bersabda : Bangunan yang
terdiri batu bata dari emas dan perak. Semennya minyak kesturi yang wangi. Batu
kerikilnya adalah batu mulia dan mutiara. Tanahnya adalah za’faron. Siapa yang
memasukinya akan kekal di dalamnya, bahagia tidak sedih, tidak akan berkurang
mudanya dan tidak akan usang bajunya [HR Abu Daud]
عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ قَالَ كَانَ أَبُو ذَرٍّ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه
وسلم قَالَ ثُمَّ أُدْخِلْتُ الْجَنَّةَ ، فَإِذَا فِيهَا حَبَايِلُ اللُّؤْلُؤِ ،
وَإِذَا تُرَابُهَا الْمِسْكُ
Dari Anas Bin Malik berkata : Abu Dzar
bercerita bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : ....... Lalu
aku dimasukkan ke dalam aljannah. Ternyata di dalamnya terdapat tali temali
mutiara dan tanahnya berupa minyak kesturi [HR Bukhori Muslim]