Berpakaian Di Dunia, Telanjang Di Akhirat


Telanjang (8)

Pada suatu malam, tiba-tiba rosululloh shollallohu alaihi wasallam terbangun dari tidurnya karena suatu mimpi. Beliau segera membangunkan istri-istrinya untuk segera menunaikan sholat tahajud. Dengan sholat itu, menghindarkan mereka dari berbagai macam fitnah yang dilihat oleh beliau dalam mimpinya. Inilah yang dituturkan oleh Ummu Salamah :

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتِ اسْتَيْقَظَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم ذَاتَ لَيْلَةٍ فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنَ الْفِتَنِ وَمَاذَا فُتِحَ مِنَ الْخَزَائِنِ أَيْقِظُوا صَوَاحِبَاتِ الْحُجَرِ ، فَرُبَّ كَاسِيَةٍ فِى الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فِى الآخِرَةِ  

Dari Ummu Salamah berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam terbangun pada suatu malam. Beliau bersabda : Maha Suci Alloh ! Apa yang telah diturunkan pada malam ini berupa berbagai macam fitnah ? Apa yang telah dibuka dari perbendaharaan harta ? Bangunlah sekalian penghuni kamar-kamar. Boleh jadi wanita berpakaian di dunia akan telanjang di akhirat [HR Bukhori, Malik dan Tirmidzi]

Kalimat yang diucapkan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam adalah peringatan tentang bahaya dari ujian harta yang bisa merusak iman. Ketika beliau memerintahkan para istrinya untuk menunaikan sholat tahajud, maknanya bahwa sholat malam bisa meredam kerakusan manusia terhadap kesenangan dunia. Lalu apa arti dari berpakaian di dunia, tetapi telanjang di akhirat ?

Ibnu Bathol menerangkannya dengan berbagai macam penafsiran, diantaranya : Peringatan kepada wanita yang berpakaian yang tidak menutupi aurotnya karena tipisnya kain yang membentuk lekuk tubuh. Makna lainnya adalah seorang dihukum di akhirat dengan ditelanjangi dan disingkap semua perbuatannya yang pernah dilakukan di dunia.

Maroji’ :

Syarh Ibnu Bathol 1/200







Berpakaian Di Dunia, Telanjang Di Akhirat
Pada suatu malam, tiba-tiba rosululloh shollallohu alaihi wasallam terbangun dari tidurnya karena suatu mimpi. Beliau segera membangunkan istri-istrinya untuk segera menunaikan sholat tahajud. Dengan sholat itu, menghindarkan mereka dari berbagai macam fitnah yang dilihat oleh beliau dalam mimpinya. Inilah yang dituturkan oleh Ummu Salamah :
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتِ اسْتَيْقَظَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم ذَاتَ لَيْلَةٍ فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنَ الْفِتَنِ وَمَاذَا فُتِحَ مِنَ الْخَزَائِنِ أَيْقِظُوا صَوَاحِبَاتِ الْحُجَرِ ، فَرُبَّ كَاسِيَةٍ فِى الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فِى الآخِرَةِ  
Dari Ummu Salamah berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam terbangun pada suatu malam. Beliau bersabda : Maha Suci Alloh ! Apa yang telah diturunkan pada malam ini berupa berbagai macam fitnah ? Apa yang telah dibuka dari perbendaharaan harta ? Bangunlah sekalian penghuni kamar-kamar. Boleh jadi wanita berpakaian di dunia akan telanjang di akhirat [HR Bukhori, Malik dan Tirmidzi]
Kalimat yang diucapkan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam adalah peringatan tentang bahaya dari ujian harta yang bisa merusak iman. Ketika beliau memerintahkan para istrinya untuk menunaikan sholat tahajud, maknanya bahwa sholat malam bisa meredam kerakusan manusia terhadap kesenangan dunia. Lalu apa arti dari berpakaian di dunia, tetapi telanjang di akhirat ?
Ibnu Bathol menerangkannya dengan berbagai macam penafsiran, diantaranya : Peringatan kepada wanita yang berpakaian yang tidak menutupi aurotnya karena tipisnya kain yang membentuk lekuk tubuh. Makna lainnya adalah seorang dihukum di akhirat dengan ditelanjangi dan disingkap semua perbuatannya yang pernah dilakukan di dunia.
Maroji’ :
Syarh Ibnu Bathol 1/200