Minyak Wangi (13)
Bagi pria yang mengenakan kosmetik
berwarna dan kaum wanita yang mengenakan parfum yang menimbulkan aroma maka
keduanya dinilai telah melakukan dosa. Kafarotnya adalah mencucinya hingga
bersih bahkan mandi untuk menghilangkan warna dan wanginya :
عَنْ عَمَّارِ بْنِ
يَاسِرٍ قَالَ قَدِمْتُ عَلَى أَهْلِى لَيْلاً وَقَدْ تَشَقَّقَتْ يَدَاىَ
فَخَلَّقُونِى بِزَعْفَرَانٍ فَغَدَوْتُ عَلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم
فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَىَّ وَلَمْ يُرَحِّبْ بِى فَقَالَ
اذْهَبْ فَاغْسِلْ هَذَا عَنْكَ
فَذَهَبْتُ فَغَسَلْتُهُ ثُمَّ جِئْتُ وَقَدْ بَقِىَ عَلَىَّ مِنْهُ رَدْعٌ
فَسَلَّمْتُ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَىَّ وَلَمْ يُرَحِّبْ بِى وَقَالَ اذْهَبْ
فَاغْسِلْ هَذَا عَنْكَ فَذَهَبْتُ
فَغَسَلْتُهُ ثُمَّ جِئْتُ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَرَدَّ عَلَىَّ وَرَحَّبَ بِى
وَقَالَ إِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لاَ
تَحْضُرُ جَنَازَةَ الْكَافِرِ بِخَيْرٍ وَلاَ الْمُتَضَمِّخَ بِالزَّعْفَرَانِ
وَلاَ الْجُنُبَ قَالَ وَرَخَّصَ
لِلْجُنُبِ إِذَا نَامَ أَوْ أَكَلَ أَوْ شَرِبَ أَنْ يَتَوَضَّأَ.
Dari Amar Bin Yasir berkata : Aku mendatangi
keluargaku di malam hari sementara tanganku terluka. Merekapun mengolesi
za’faron. Di pagi hari aku menghadap nabi shollallohu alaihi wasallam. Aku
mengucapkan salam kepada beliau. Beliau tidak menjawab untukku dan tidak pula
menyambutku. Beliau bersabda : Pergilan dan bersihkan ini darimu. Akupun pergi
lalu mencucinya. Setelah itu aku datang dan masih ada sisa dari warna
(za’faron). Aku mengucapkan salam, beliau tidak menjawab salam untukku dan
tidak pula menyambutku. Beliau bersabda : Pergilah lalu bersihkan ini darimu.
Akupun pergi lalu mencucinya. Setelah itu aku mengucapkan salam. Beliau
menjawab salamku dan menyambutku. Beliau bersabda : Sesungguhnya malaikat tidak
akan mendatangi dengan baik mayat orang kafir, tidak pula laki-laki yang
mengenakan za’faron dan tidak pula orang yang junub. Beliau memberi rukhshoh
bagi yang junub bila akan tidur atau makan atau minum untuk berwudlu terlebih
dahulu [HR Abu Daud]
عَنْ أَبِى مُوسَى
يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لاَ يَقْبَلُ اللَّهُ تَعَالَى
صَلاَةَ رَجُلٍ فِى جَسَدِهِ شَىْءٌ مِنْ خَلُوقٍ
Dari Abu Musa berkata : Rosululloh shollallohu
alaihi wasallam bersabda : Alloh Ta’ala tidak akan menerima sholat seorang
laki-laki yang pada tubuhnya terdapat kholuq (kosmetik yang memiliki warna
antara merah dan kuning) [HR Abu Daud]
عَنْ يَعْلَى بْنِ
مُرَّةَ أَنَّهُ مَرَّ عَلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ مُتَخَلِّقٌ
فَقَالَ لَهُ هَلْ لَكَ امْرَأَةٌ قُلْتُ
لاَ. قَالَ فَاغْسِلْهُ ثُمَّ اغْسِلْهُ
ثُمَّ لاَ تَعُدْ
Dari Ya’ala Bin Murroh bahwa ia melewati nabi
shollallohu alaihi wasallam sementara ia mutakholliq (mengenakan kosmetik
berwarna). Beliau bersabda : Apakah engkau wanita ? Aku berkata : Tidak. Beliau
bersabda : Mandilah lalu mandilah lalu jangan engkau ulangi [HR Nasa’i]
عَنْ أَبِى
هُرَيْرَةَ قَالَ لَقِيَتْهُ امْرَأَةٌ وَجَدَ مِنْهَا رِيحَ الطِّيبِ يُنْفَحُ
وَلِذَيْلِهَا إِعْصَارٌ فَقَالَ يَا أَمَةَ الْجَبَّارِ جِئْتِ مِنَ الْمَسْجِدِ
قَالَتْ نَعَمْ. قَالَ وَلَهُ تَطَيَّبْتِ قَالَتْ نَعَمْ. قَالَ إِنِّى سَمِعْتُ
حِبِّى أَبَا الْقَاسِمِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ لاَ تُقْبَلُ صَلاَةٌ لاِمْرَأَةٍ تَطَيَّبَتْ
لِهَذَا الْمَسْجِدِ حَتَّى تَرْجِعَ فَتَغْتَسِلَ غُسْلَهَا مِنَ
الْجَنَابَةِ
Dari Abu Huroiroh berkata : Seorang wanita
menemuinya sementara ia mendapati padanya wewangian yang berhembus dan ujung
kainnya berdebu. Abu Huroiroh berkata : Wahai wanita jahat, apakah engkau
pulang dari masjid ? Ia berkata : Benar. Abu Huroiroh berkata : Pergi ke masjid
dengan mengenakan wewangian ? Ia berkata : Benar. Abu Huroiroh berkata :
Sesungguhnya aku mendengar kekasihku Abu Qosim shollallohu alaihi wasallam
bersabda : Tidak akan diterima sholat seorang wanita yang mengenakan wewangian
ke masjid hingga ia pulang lalu mandi seperti mandi janabat [HR Abu Daud]
عَنْ أَبِى
هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَيُّمَا امْرَأَةٍ أَصَابَتْ
بَخُورًا فَلاَ تَشْهَدَنَّ مَعَنَا الْعِشَاءَ
Dari Abu Huroiroh berkata : Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda : Wanita mana saja yang mengenakan
wewangian maka jangan sekali-kali menghadiri sholat isya bersama kami [HR Abu
Daud]
عَنْ أَبِى
هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا خَرَجَتِ الْمَرْأَةُ إِلَى
الْمَسْجِدِ فَلْتَغْتَسِلْ مِنَ الطِّيبِ كَمَا تَغْتَسِلُ مِنَ الْجَنَابَةِ
Dari Abu Huroiroh berkata : Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda : Bila seorang wanita keluar menuju masjid
maka mandilah untuk menghilangkan aroma parfum sebagaimana ia mandi janabat [HR
Abu Daud]