Api Dalam Timbangan Aqidah (6)
Alquran berbicara tentang proses turunnya hujan. Beberapa
ayat di bawah ini adalah diantara nash yang berbicara tentang masalah ini :
وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ
بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا
سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ
كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Dan
Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan
rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami
halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka
Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti
itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu
mengambil pelajaran [al a’rof : 57]
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي
سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ
يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ
بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ يَكَادُ سَنَا
بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ
Tidakkah
kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara
(bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah
olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran)
es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung,
maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya
dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu
hampir-hampir menghilangkan penglihatan [annur : 43]
اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ
فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ
كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ
يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
Allah,
Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya
bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan ke luar dari celah-celahnya, maka apabila
hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka
menjadi gembira [arrum : 48]
وَاللَّهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ
فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَى بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ
الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَلِكَ النُّشُورُ
Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu
menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati lalu Kami
hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu
[fathir : 9]
Empat ayat di atas dijelaskan oleh nabi shollallohu alaihi
wasallam ketika beliau mendapat beberapa pertanyaan dari kaum yahudi :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَقْبَلَتْ
يَهُودُ إِلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالُوا يَا أَبَا الْقَاسِمِ
أَخْبِرْنَا عَنِ الرَّعْدِ مَا هُوَ قَالَ مَلَكٌ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ مُوَكَّلٌ
بِالسَّحَابِ مَعَهُ مَخَارِيقُ مِنْ نَارٍ يَسُوقُ بِهَا السَّحَابَ حَيْثُ شَاءَ
اللَّهُ فَقَالُوا فَمَا هَذَا الصَّوْتُ الَّذِى نَسْمَعُ قَالَ زَجْرُهُ
بِالسَّحَابِ إِذَا زَجَرَهُ حَتَّى يَنْتَهِىَ إِلَى حَيْثُ أُمِرَ
Dari Ibnu Abbas berkata : Rombongan yahudi menghadap nabi
shollallohu alaihi wasallam. Mereka berkata : Wahai Abu Qosim, beritahukan
kepada kami tentang petir, apakah itu ? Beliau bersabda : Malaikat yang
ditugaskan untuk menjaga awan membawa penarik dari api untuk menggiring awan
sebagaimana yang Alloh kehendaki. Mereka berkata : Apakah suara yang kami
dengar ? Beliau bersabda : Itu adalah alat untuk menghalau awan saat dihalau ke
arah yang Alloh kehendaki [HR Tirmidzi]