Ini adalah kaedah asli dari sifat api. Akan tetapi kaedah ini
berubah bila Alloh menghendakinya sebagaimana yang terjadi pada diri Ibrohim.
Ketika Ibrohim sudah terikat di atas tumpukan kayu dan api sudah menyala, Alloh
berfirman kepada api :
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى
إِبْرَاهِيمَ
Kami berfirman : Wahai, api menjadi dinginlah dan menjadi
keselamatanlah bagi Ibrahim [al anbiya : 69]
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa saat melihat kobaran
api, Ibrohim mengucapkan kalimat “ Hasbunalloh wa ni’mal wakil “
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ حَسْبُنَا اللَّهُ
وَنِعْمَ الْوَكِيلُ قَالَهَا إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ حِينَ أُلْقِىَ
فِى النَّارِ ، وَقَالَهَا مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم حِينَ قَالُوا إِنَّ
النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
Dari Ibnu Abbas
: Hasbunalloh wani’mal wakil. Kalimat ini diucapkan oleh Nabi Ibrahim saat beliau
dicampakkan ke dalam kobaran api, dan diucapkan pula oleh Nabi Muhammad disaat
ada yang berkata kepada beliau : Sesungguhnya orang-orang quraisy telah
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,
tetapi perkataan itu malah menambah keimanan beliau …” (QS. Ali Imran, 173) [HR
Bukhori, Ahmad dan Tirmidzi]
Demikianlah dengan kalimat bardan wasalaman (dinginlah dan
selamatkan), akhirnya Ibrohim benar-benar selamat dari api. Syaikh Abu Bakar
Jabir Aljazairi menyebut bahwa api tidak membakar Ibrohim kecuali tali yang
mengikat tubuhnya. Ibnu Abbas berkata :
لو لم يقل سلاماً لمات إبراهيم من بردها
Seandainya Alloh tidak berfirman “ salaman (selamatkan) “
maka Ibrohim pasti akan mati karena dinginnya api
فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا
أَنْ قَالُوا اقْتُلُوهُ أَوْ حَرِّقُوهُ فَأَنْجَاهُ اللَّهُ مِنَ النَّارِ إِنَّ
فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Maka tidak adalah jawaban kaum Ibrahim, selain mengatakan :
Bunuhlah atau bakarlah dia, lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi
orang-orang yang beriman [al ankabut : 24]
Aisaruttafasir, Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi (maktabah
syamilah) hal 327