Pengalaman Amar Bin Yasir


Tayamum (18)

Amar Bin Yasir menuturkan :

عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( بَعَثَنِي اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم فِي حَاجَةٍ فَأَجْنَبْتُ فَلَمْ أَجِدِ اَلْمَاءَ فَتَمَرَّغْتُ فِي اَلصَّعِيدِ كَمَا تَمَرَّغُ اَلدَّابَّةُ ثُمَّ أَتَيْتُ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ: إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ أَنْ تَقُولَ بِيَدَيْكَ هَكَذَا ثُمَّ ضَرَبَ بِيَدَيْهِ اَلْأَرْضَ ضَرْبَةً وَاحِدَةً ثُمَّ مَسَحَ اَلشِّمَالَ عَلَى اَلْيَمِينِ وَظَاهِرَ كَفَّيْهِ وَوَجْهَهُ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَاللَّفْظُ لِمُسْلِم ٍ

Dari Ammar Ibnu Yassir Radliyallaahu 'anhu berkata : Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam telah mengutusku untuk suatu keperluan lalu aku junub dan tidak mendapatkan air maka aku bergulingan di atas tanah seperti yang dilakukan binatang kemudian aku mendatangi Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan menceritakan hal itu padanya. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : sesungguhnya engkau cukup dengan kedua belah tanganmu begini. Lalu beliau menepuk tanah sekali kemudian mengusapkan tangan kirinya atas tangan kanannya punggung kedua telapak tangan dan wajahnya. [Muttafaq Alaihi] 

Riwayat di atas menunjukkan bahwa ijtihad sudah terjadi diantara sahabat saat rosululloh shollallohu alaihi wasallam masih hidup. Ketika ijtihad berpotensi menghasilkan keputusan benar atau salah, maka islam memberikan rahmatnya. Rahmat itu adalah sabda rosululloh shollallohu alaihi wasallam :

عَنْ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رضي الله عنه أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُول  إِذَا حَكَمَ اَلْحَاكِمُ, فَاجْتَهَدَ, ثُمَّ أَصَابَ, فَلَهُ أَجْرَانِ وَإِذَا حَكَمَ, فَاجْتَهَدَ, ثُمَّ أَخْطَأَ, فَلَهُ أَجْرٌ  

Dari Amar Ibnu Al-'Ash Radliyallaahu 'anhu bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Apabila seorang hakim berijtihad dan dengan kesungguhannya ia memperoleh kebenaran, maka baginya dua pahala; apabila ia berijtihad dan dengan kesungguhannya ia salah, maka baginya satu pahala  [Muttafaq Alaihi]

Pertanyaan dari kasus ini adalah, kenapa nabi shollallohu alaihi wasallam tidak memerintah Amar Bin Yasir untuk bertayammum dan mengulangi sholatnya ? Imam Ibnu Rojab Alhanbali berkata :

لأنه عمل أكثر مما كان يجب عليه فى التيمم، بل أخبره أنه كان يجزئه ضربة للوجه والكفين عن غسل الجنابة

Karena ia telah melakukan perbuatan (berguling di tanah) yang lebih banyak dari apa yang diwajibkan pada tayammum, bahkan beliau menyampaikan kepadanya bahwa cukup baginya satu tepukan untuk wajah dan telapak tangan sebagai pengganti mandi janabat.

Maroji’ :

Fathul Bari, Ibnu Rojab Alhanbali 3/42