Abu Hurorioh Dan Junub (6)
Kalimat ini bisa diucapkan ketika mendengar perkataan tidak
baik secara syar’i. Semisal ada yang mengucapkan kalimat jorok, tidak senonoh,
kotor, kasar dan lainnya yang tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim. Suatu
hari, Abu Bakar bertemu dengan Handzulloh. Abu Bakar berkata :
كَيْفَ
أنْتَ يَا حنْظَلَةُ
Bagaimana kabarmu wahai Handzulloh ?
Handzulloh menjawab :
نَافَقَ
حَنْظَلَةُ
Handzulloh dalam keadaan munafiq
Mendengar jawaban ini, Abu Bakar berkata :
سُبْحَانَ
الله مَا تَقُولُ ؟!
Subhaanalloh, apa yang telah engkau
ucapkan ? [HR Muslim]
Ini menunjukkan keheranan Abu Bakar kepada vonis Handzulloh
kepada dirinya sendiri akan kemunafikannya.
Subhaanalloh juga diucapkan oleh rosululloh shollallohu
alaihi wasallam ketika mendengar perkataan Abu Huroiroh :
لَقِيتَنِى وَأَنَا جُنُبٌ فَكَرِهْتُ
أَنْ أُجَالِسَكَ حَتَّى أَغْتَسِلَ
Engkau menemuiku sementara aku dalam keadaan junub. Aku tidak
ingin bermajlis dengan dirimu hingga aku mandi [Bukhori, HR Muslim, Ahmad,
Nasa’i dan Ibnu Majah]
Boleh jadi ada yang bertanya, kenapa nabi shollallohu alaihi
wasallam bertasbih ketika mendengar jawaban Abu Huroiroh ? Ibnu Hajar Al
Atsqolani berkata :
تَعَجَّبَ مِنْ اِعْتِقَاد أَبِي هُرَيْرَة
التَّنَجُّس بِالْجَنَابَةِ أَيْ كَيْفَ يَخْفَى عَلَيْهِ هَذَا الظَّاهِرُ ؟
Keheranan beliau dikarenakan keyakinan Abu Huroiroh akan
najisnya seseorang karena janabat, bagaimana mungkin masalah yang sudah jelas
masih tersembunyi (tidak diketahui) olehnya ?
Maroji : Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Atsqolani 1/446