Seorang muadzin sekaligus yang mengumandangkan iqomat


                                                      Adzan (8)

Pada masa rosululloh shollallohu alaihi wasallam hidup, Bilal yang mengumandangkan adzan dia pula yang mengumandangkan iqomat. Kaedah bahwa adzan dan iqomat dikumandangkan oleh satu orang selaras dengan sabda nabi shollallohu alaihi wasallam :

عَنْ زِيَادِ بْنِ اَلْحَارِثِ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم  وَمَنْ أَذَّنَ فَهُوَ يُقِيمُ  

Dari Ziyad Ibnul Harits bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : barangsiapa yang telah adzan maka dia yang akan qomat  [HR Tirmidzi]

Kendati hadits ini dloif, Imam Shon’ani menyitir perkataan Imam Tirmidzi :

وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَكْثَرِ أَهْلِ الْعِلْمِ أَنَّ مَنْ أَذَّنَ فَهُوَ يُقِيمُ وَالْحَدِيثُ دَلِيلٌ عَلَى أَنَّ الْإِقَامَةَ حَقٌّ لِمَنْ أَذَّنَ ، فَلَا تَصِحُّ مِنْ غَيْرِهِ

Mengamalkan hadits ini diambil oleh kebanyakan ulama dimana siapa yang mengumandangkan adzan maka dialah yang mengumandangkan iqomat. Hadits ini adalah dalil bahwa iqomat adalah hak muadzin maka tidak dibenarkan dilakukan selainnya